Keistimewaan Meninggal di 10 Hari Terakhir Ramadan, Husnul Khotimah?

CNN Indonesia
Senin, 24 Mar 2025 19:30 WIB
Meninggal 10 hari terakhir ramadan belum tentu dijamin masuk surga. semua tergantung pada amalan semasa hidupnya.
Ilustrasi. Meninggal saat Ramadan bukan jaminan masuk surga, semua tergantung pada amalan dan ibadahnya. (iStock/doidam10)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, di mana pintu ampunan terbuka lebar dan pahala amal ibadah dilipatgandakan. Terlebih, 10 hari terakhir Ramadan menjadi momen istimewa dengan kehadiran Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lantas, bagaimana jika seseorang meninggal dunia dalam periode mulia ini? Apakah ini pertanda langsung masuk surga?

Tidak ada dalil dalam Al-Qur'an atau hadis yang secara eksplisit menyebut keutamaan meninggal di bulan Ramadan atau di waktu tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa hadis-hadis yang menyebut keutamaan wafat di hari tertentu tidak ada yang sahih. Sebab, pahala seseorang bergantung pada amal yang dilakukannya, bukan semata-mata karena waktu atau tempat kematian.

Namun, terdapat hadis sahih yang menyebutkan bahwa siapa pun yang wafat dalam keadaan beramal saleh, seperti puasa, maka itu merupakan pertanda husnul khatimah (akhir hidup yang baik).

Melansir NU Online, Rasulullah bersabda:

"Siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan ikhlas mencari ridha Allah, dan menutup hidupnya dengan itu, maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari dan mengakhirinya dengan wafat, maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan ikhlas, lalu menutup hidupnya dengan itu, maka ia masuk surga." (HR. Ahmad, no. 22173, dinilai sahih oleh Syaikh Albani dalam Ahlamul Jana-iz)

Dengan demikian, seseorang yang wafat di bulan Ramadan, khususnya di 10 hari terakhir, dapat dianggap memiliki pertanda baik jika ia wafat dalam keadaan beribadah dan bertakwa kepada Allah.



Sepuluh hari terakhir Ramadan memang memiliki keistimewaan tersendiri, karena di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar. Amal saleh yang dilakukan dalam periode ini memiliki keutamaan luar biasa.

Orang yang wafat dalam keadaan beribadah di waktu-waktu ini berpotensi meraih rahmat dan ampunan Allah yang lebih besar.

Meskipun wafat di bulan Ramadan merupakan pertanda baik, hal itu bukan jaminan otomatis masuk surga. Tidaklah logis jika seseorang yang meninggal di bulan Ramadan namun tidak menjalankan ibadah tanpa uzur dikatakan lebih utama dibandingkan dengan orang saleh yang wafat di luar bulan Ramadan.

Jadi, orang yang meninggal di 10 hari terakhir Ramadan bisa menjadi pertanda husnul khatimah, terutama jika seseorang wafat dalam kondisi beramal saleh. Namun, yang lebih utama adalah bagaimana seseorang menjalani hidupnya secara keseluruhan.

Oleh karena itu, tugas kita adalah senantiasa memperbanyak amal saleh dan berusaha meninggal dalam kondisi taat kepada Allah. Dengan begitu, bisa meraih rahmat-Nya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER