"Dua atau tiga hari berikutnya setelah tiba di Bangkok, saya hanya terbaring di tempat tidur. Saya yakin makanan itu telah ditaruh di luar sejak pesawat seharusnya lepas landas dan tidak disimpan dengan benar," ujar Callaghan.
Dia yakin apa yang menimpanya juga bukan karena memakan roti lapis telur di bandara, sebab dia merasa baik-baik saha selama berjam-jam usai menyantapnya.
Callaghan juga menunjukkan bahwa dia tidak makan apa pun pada malam sebelum penerbangannya pada tanggal 6 Januari 2025, karena dia merasa cemas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan yang dikirim ke Post, juru bicara Etihad Airlines mengatakan
"Kami menanggapi semua masalah tersebut dengan sangat serius dan menyelidikinya secara menyeluruh. Makanan kami dalam penerbangan ini, seperti halnya semua penerbangan kami, disiapkan dan disimpan dalam kondisi suhu terkontrol ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas," kata juru bicara Etihad Airlines dalam pernyataannya.
"Kami tidak menerima laporan penyakit apa pun dari penumpang lain dalam penerbangan ini yang disajikan makanan yang sama. Prioritas utama kami adalah selalu keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak kami," lanjut pernyataan itu.
(wiw)