Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK

CNN Indonesia
Senin, 17 Mar 2025 17:10 WIB
Yayasan SBI juga memperlihatkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat melalui dukungan kepada program English Goes to Kampung (EGK).
Yayasan Sudamala Bumi Insani memiliki program English Goes to Kampung di Sumba. (Arsip Yayasan Sudamala Bumi Insani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sudamala Resorts melalui inisiatif berupa Yayasan Sudamala Bumi Insani (SBI) resmi memulai kegiatannya di Sumba dengan memberikan dukungan kepada Rumah Seni dan Budaya Sumba.

Inisiatif tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Waitabula, Senin (10/3/2025), sebagai awal kerja sama jangka panjang dalam mendukung pelestarian seni dan budaya di wilayah itu.

Yayasan SBI didirikan sebagai wujud komitmen Sudamala Resorts dalam menciptakan dampak positif bagi komunitas tempatnya beroperasi. Fokus utama yayasan ini mencakup empat pilar, yakni sosial dan kemanusiaan, pendidikan dan ekonomi produktif, seni dan budaya, serta lingkungan hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai langkah awal di Sumba, Yayasan SBI memberikan dukungan kepada Rumah Seni dan Budaya Sumba, yang didirikan Pater Robert beserta timnya. Lembaga ini memiliki peran penting dalam melestarikan, mengembangkan, dan mengajarkan seni serta budaya lokal kepada generasi muda agar warisan budaya Sumba tetap hidup.

Pendiri Yayasan SBI Ben Subrata menekankan pentingnya peran seni dan budaya dalam membentuk identitas masyarakat, khususnya di Sumba.

"Kami meyakini bahwa upaya yang dilakukan oleh Pater Robert dan timnya sangatlah penting dalam menjaga keberlangsungan seni dan budaya setempat. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini agar dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi lebih banyak orang," kata Ben Subrata dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.

Rumah Seni dan Budaya Sumba mempunyai misi lebih dari sekadar pelestarian artefak fisik. Lembaga ini juga menanamkan nilai-nilai budaya leluhur sebagai fondasi moral bagi anak-anak Sumba di tengah pesatnya arus globalisasi.

Bukan hanya pelestarian seni dan budaya, Yayasan SBI juga memperlihatkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat melalui dukungan kepada program English Goes to Kampung (EGK). Program ini dipelopori oleh Asti Kulla dan bertujuan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris masyarakat lokal.

Yayasan Sudamala Bumi InsaniYayasan Sudamala Bumi Insani (Arsip Yayasan Sudamala Bumi Insani)

Yayasan SBI mengawali dukungan ini dengan penandatanganan MoU dan bantuan finansial selama dua tahun ke depan. Bantuan ini tidak hanya mendukung pengajaran bahasa Inggris tetapi juga program turunan yang menangani isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)-salah satu tantangan sosial yang masih marak di Sumba.

Ben Subrata menekankan bahwa penguasaan bahasa Inggris merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masa depan Sumba.

Pembelajaran Bahasa Inggris di Sumba Akan Sangat Membantu Masyarakat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER