Apakah Boleh Donor Darah saat Puasa? Begini Penjelasannya

CNN Indonesia
Rabu, 19 Mar 2025 07:15 WIB
Tak sedikit orang yang bertanya-tanya apakah boleh donor darah saat puasa. Simak penjelasannya berikut ini, baik secara medis maupun agama.
Ilustrasi. Tak sedikit orang yang bertanya-tanya apakah boleh donor darah saat puasa. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sumbangan darah bisa dibutuhkan kapan saja. Bagaimana dengan saat bulan puasa? Apakah boleh donor darah saat puasa?

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela. Darah kemudian akan disimpan pada bank darah atau digunakan untuk keperluan medis yang mendesak.

Sebelum mendonorkan darah, seorang pendonor seyogianya dalam keadaan sehat, termasuk juga dapat menjaga asupan yang cukup. Sementara pada saat puasa, seseorang tak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang mumpuni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama puasa, cadangan cairan di dalam tubuh bakal berkurang. Asupan nutrisi pun akan secukupnya. Tak heran banyak orang khawatir saat ingin mendonorkan darahnya kala puasa.

Jumlah darah yang diambil saat donor pun biasanya tak terbilang sedikit. Hal ini dikhawatirkan bisa memengaruhi kondisi tubuh apabila dilakukan saat puasa.

Lantas, apakah boleh donor darah saat puasa? Berikut penjelasannya secara medis dan agama.

Donor darah saat puasa secara medis

Secara medis, donor darah saat berpuasa pada dasarnya aman untuk dilakukan. Namun, seseorang perlu memperhatikan kondisi kesehatannya dengan baik sebelum mendonorkan darah.

Menukil laman Siloam Hospital, ada beberapa efek samping donor darah saat puasa. Umumnya hal ini disebabkan oleh tekanan darah rendah yang berisiko dialami pendonor. Beberapa gejalanya di antaranya sebagai berikut:

- pusing dan sakit kepala,
- kelelahan,
- mual,
- pingsan.

Efek samping di atas bisa juga terjadi karena tubuh kekurangan asupan cairan dan zat besi secara tiba-tiba.

Donor darah saat puasa secara hukum agama Islam

Seorang pasien sembuh COVID-19 mendonorkan plasma darahnya di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/9/2020). Menurut Kepala Bagian Pengelolaan Darah UTD PMI Surabaya, Vebrie Ariani persediaan stok plasma konvalesen minim karena peningkatan jumlah permintaan dari rumah sakit di Surabaya dan sekitarnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.Ilustrasi. Apakah boleh donor darah saat puasa secara hukum agama Islam. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Pada dasarnya, donor darah merupakan sebuah perbuatan terpuji. Sumbangan darah yang diberikan boleh jadi menyelamatkan nyawa orang lain.

Allah SWT memerintahkan umat Muslim untuk saling tolong-menolong dalam kehidupan. Begitu juga Rasulullah SAW pernah berkata bahwa siapa pun yang menghilangkan atau meringankan kesulitan orang lain di dunia, maka penderitaannya di akhirat kelak akan dihilangkan.

Mengutip NU Online, donor darah yang dilakukan dengan proses injeksi di bagian tangan tidak membatalkan puasa. Pasalnya, tak ada benda yang masuk ke anggota tubuh bagian dalam melalui rongga terbuka.

Donor darah bisa dibilang sama seperti proses melukai tubuh yang tidak memengaruhi keabsahan puasa. Namun, donor darah tidak berdosa karena dilakukan berdasarkan kebutuhan yang dibenarkan oleh syariat.

Demikian penjelasan dari jawaban apakah boleh donor darah saat puasa. Dari segi medis dan agama, donor darah tetap diperbolehkan jika dilakukan saat puasa.



(asr/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER