Diabetic foot dibagi menjadi lima derajat keparahan. Semakin tinggi derajatnya, semakin kompleks penanganannya dan semakin besar risiko kehilangan anggota tubuh. Berikut rinciannya.
1. Derajat 0: Kaki terlihat normal tanpa luka, namun sudah ada faktor risiko seperti deformitas kaki atau neuropati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Derajat 1-2: Luka dangkal pada kulit, tanpa infeksi atau abses.
3. Derajat 3: Luka disertai infeksi berat seperti abses atau infeksi tulang (osteomielitis).
4. Derajat 4: Terjadi gangren lokal, biasanya di jari kaki.
5. Derajat 5: Gangren menyebar ke seluruh kaki dan memerlukan tindakan amputasi besar.
![]() |
Penanganan diabetic foot harus dilakukan secara komprehensif dan multidisiplin, termasuk oleh dokter spesialis penyakit dalam, bedah vaskular, dan ahli perawatan luka.
Langkah-langkah pengobatannya meliputi berikut.
Terapi yang bertujuan untuk membersihkan jaringan mati atau terinfeksi agar tidak menyebar.
Dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Terapi ini mempercepat proses penyembuhan luka kronis.
Sepatu yang didesain untuk mengurangi tekanan dan gesekan yang bisa memperparah luka.
Jika terjadi penyumbatan pembuluh darah, prosedur seperti angioplasti atau bypass bisa dilakukan untuk melancarkan aliran darah ke kaki.
Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah kunci utama mencegah kerusakan lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan.
Diabetic foot adalah komplikasi serius dari diabetes melitus yang sering kali terlambat disadari. Luka kecil yang diabaikan bisa menjadi awal dari infeksi berat hingga amputasi.
Waspadai gejala-gejala awal dan segera periksakan ke dokter jika menemukan luka yang tak kunjung sembuh di kaki.
(tis/asr)