Berikut adalah sejumlah keluhan yang kerap dialami anak-anak yang terinfeksi TBC:
Jika anak mengalami batuk yang tak kunjung sembuh selama dua minggu atau lebih, perlu dicurigai terdapat infeksi TBC, terutama jika batuk disertai gejala lain.
Demam ringan yang bertahan lebih dari dua minggu tanpa sebab yang jelas juga bisa menjadi tanda TBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ini menjadi salah satu indikator paling utama dari TBC pada anak, terutama jika pola makan anak sebenarnya cukup baik namun berat badan stagnan.
Anak terlihat lesu, kurang bersemangat, atau cepat lelah dalam beraktivitas selama lebih dari dua minggu.
Selain itu, gejala tambahan lain yang juga sering menyertai adalah:
Salah satu tantangan bagi orang tua adalah membedakan batuk biasa dengan batuk akibat TBC. Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut:
Batuk biasa umumnya sembuh dalam waktu 1-2 minggu, sementara batuk TBC berlangsung lebih dari tiga minggu.
Batuk TBC sering diikuti dengan gejala sistemik seperti tidak nafsu makan, berat badan tidak naik, dan kelelahan.
Batuk karena TBC cenderung semakin berat dari waktu ke waktu.
Kata Erlina, yang perlu dipahami pada anak-anak, infeksi TBC biasanya menyerang area parenkim paru yang tidak memicu refleks batuk. Oleh karena itu, batuk bisa saja tidak muncul, sehingga diagnosis TBC kerap terlewatkan jika hanya mengandalkan gejala batuk semata.
"Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi BCG sejak bayi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan nutrisi anak tercukupi agar daya tahan tubuhnya kuat. Jika sudah terdiagnosa TBC, anak harus menjalani pengobatan secara teratur dan tuntas sesuai dengan anjuran dokter," kata dia.
(tis/els)