Lebih dari 60 seniman perempuan telah bekerja sama dengannya. Dalam hampir satu dekade kepemimpinannya, Chiuri mengubah Dior dari sekadar rumah mode menjadi 'galeri hidup'.
"Bersama-sama, kami telah menulis bab yang luar biasa dan penuh dampak-bab yang saya banggakan dengan sepenuh hati," tulis Chiuri dalam pernyataannya.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Paris Christian Dior dan Otonomi Tubuh Perempuan |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ungkapan ini terasa sangat tepat, karena memang begitu lah warisan yang ditinggalkannya, sebuah babak penting dalam sejarah Christian Dior yang kontras dengan para pendahulunya.
CEO Dior Delphine Arnault menyebut bahwa Chiuri telah membawa dimensi baru dalam rumah mode tersebut. Ia memodernisasi citra Dior tanpa mengorbankan nilai historisnya.
Di tengah industri mode yang sering bersiklus cepat dan mudah melupakan, karya Chiuri adalah pengingat bahwa mode bisa bertahan lebih lama dari tren, apalagi ketika ada nilai-nilai sosial yang menyertainya.
Karya-karya Chiuri adalah jalinan kompleks antara mode, seni, kerajinan, dan advokasi sosial. Ia menunjukkan bahwa seorang direktur kreatif tidak hanya bertugas menciptakan pakaian indah, tetapi juga bertanggung jawab untuk menciptakan dampak.
Dengan kepergiannya, dunia fesyen tidak hanya mengucapkan selamat tinggal pada satu era desain, tetapi juga pada semangat yang telah mengubah wajah couture: lebih inklusif, lebih bebas, dan lebih bermakna.
Dior mungkin akan melangkah ke arah baru, dengan ditunjuknya J.W. Anderson untuk mengepalai divisi mensewear dan womenswear sekaligus untuk rumah mode itu. Namun, jejak Chiuri akan tetap terasa dalam tiap benang dan siluet yang membentuk rumah mode tersebut.
Dalam sembilan tahun kepemimpinannya, Chiuri menulis bab feminis dalam sejarah Dior. Bab yang tidak hanya dikenang oleh dunia mode, tetapi juga oleh para perempuan yang merasa dilihat, didengar, dan dihargai melalui karyanya.
(asr/asr)