Mencoba mencari penyelesaian, Ruth berulang kali menghubungi Dominikus hingga sore hari, namun tak kunjung tersambung. Ia pun akhirnya melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian. Ruth mengatakan polisi mendatangi rumah Dominikus di Labuan Bajo, namun hanya bertemu dengan istri dan adiknya.
"Polisi mengejar keluarga Dominikus dan berhasil menemukan istri serta adiknya. Adiknya datang ke kapal saya, meminta maaf bahwa ia tidak tahu abangnya melakukan penipuan, namun keluarga tidak memiliki uang untuk mengembalikan," jelas Ruth.
Tak hanya itu, Ruth juga telah melaporkan masalah yang menimpa dirinya dan keluarga besarnya ini ke Konsulat Amerika Serikat. Ia secara khusus meminta perlindungan bagi nasib 13 turis AS yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah mengirim email ke konsulat Amerika meminta perlindungan karena ada 13 warga Amerika yang sedang berada di kapal," kata Ruth.
Ruth menilai pengalaman buruk ini telah merusak citra pariwisata Labuan Bajo dan Indonesia di mata keluarga besarnya dari AS. Mereka kini kehilangan kepercayaan terhadap pariwisata Labuan Bajo.
Meski demikian, Ruth dan rombongan akhirnya bisa diberangkatkan menuju Taman Nasional Komodo pada Senin sore. Keberangkatan ini dimungkinkan setelah pihak kepolisian memfasilitasi komunikasi antara pihak kapal, wisatawan, dan saudara dari pemilik Gratio Tour, dengan menggunakan kapal pinisi Flores Kencana yang dioperasikan oleh Zada Ulla.
"Iya (sudah diberangkatkan ke Taman Nasional Komodo)," konfirmasi Subali, staf agen kapal wisata Zada Ulla, saat dihubungi pada Selasa (3/6).
Subali menambahkan bahwa meskipun wisatawan sudah diberangkatkan, ada beberapa destinasi yang terlewatkan dan baru bisa mereka kunjungi di hari terakhir. Ia juga menegaskan bahwa Zada Ulla pun menjadi korban penipuan oleh Gratio Tour.
Mereka baru menerima pembayaran 30 persen atau Rp 24 juta dari total biaya perjalanan Rp 80 juta. Sementara wisatawan telah melunasi seluruh pembayaran ke Gratio Tour.
Masalah pembayaran yang belum dilunasi ini rencananya akan diselesaikan dengan Gratio Tour setelah rombongan wisatawan selesai berlayar. Zada Ulla sendiri belum memutuskan apakah akan menempuh jalur hukum atau menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, dengan prioritas membangun komunikasi terlebih dahulu dengan Gratio Tour.
(wiw)