Suasana gelap kadang bikin beberapa orang merasa takut. Mematikan lampu saat tidur pun rasanya ogah. Padahal, ada bahaya di balik tidur dengan lampu menyala.
Tidur punya peran penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. Saat tidur, sel-sel tubuh melakukan regenerasi secara alami.
Tak hanya durasi yang harus diperhatikan agar mendapatkan tidur yang berkualitas, tapi juga suasana tidur. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah lampu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cahaya dapat memengaruhi ritme sirkadian secara signifikan. Ritme sirkadian adalah pola internal tubuh yang mengatur siklus bangun-tidur selama 24 jam.
Paparan cahaya saat tidur menyulitkan otak untuk mencapai tidur yang lebih nyenyak. Semakin ringan tidur di malam hari, semakin besar pula aktivitas otak yang memungkinkan seseorang mencapai tidur nyenyak.
Selain memengaruhi aktivitas otak saat tidur, ada bahaya tidur dengan lampu menyala lainnya. Berikut di antaranya, merangkum berbagai sumber.
Tidur dengan lampu menyala telah dikaitkan dengan depresi. Mengutip Healthline, cahaya lampu ataupun cahaya biru dari perangkat elektronik memiliki efek buruk pada suasana hati.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan mudah tersinggung. Anak-anak yang kurang tidur cenderung lebih hiperaktif.
Sebuah studi menemukan, obesitas lebih umum terjadi pada mereka yang tidur dengan televisi atau lampu menyala. Peserta studi juga 17 persen lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan hingga 4,5 kilogram (kg) dalam setahun.
Salah satu penyebab efek kurang tidur terhadap obesitas adalah asupan makanan. Penelitian menunjukkan, semakin tidur tidak berkualitas, maka semakin banyak seseorang makan keesokan harinya.
![]() |
Penelitian menunjukkan, tidur bahkan dengan cahaya redup saat tidur dapat memengaruhi fungsi jantung. Menukil laman Sleep Foundation, tidur dengan lampu menyala terbukti meningkatkan detak jantung dan risiko tekanan darah tinggi pada beberapa kelompok.
Namun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan temuan tersebut.
Para ahli juga menemukan hubungan antara tidur dengan lampu menyala dan diabetes. Studi kecil menemukan, resistensi insulin dapat meningkat saat seseorang tidur dengan lampu menyala.
Resistensi insulin merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu memproses gula darah menjadi energi secara efektif. Resistensi insulin merupakan faktor risiko utama diabetes.
Melatonin adalah hormon yang diproduksi tubuh untuk memberi sinyal waktu tidur. Tidur dengan lampu menyala dapat mengurangi atau bahkan menghentikan produksi melatonin.
Saat tubuh tidak bisa memproduksi melatonin di malam hari, seseorang bisa mengalami insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Demikian beberapa bahaya tidur dengan lampu menyala yang perlu diperhatikan. Sebisa mungkin minimalisasi kehadiran cahaya saat tidur.