Demna Tutup Babak di Balenciaga dengan Penuh Gema dan Gaya

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Kamis, 17 Jul 2025 20:45 WIB
Paris Haute Couture Week 2025 jadi momen perpisahan Denma dan Balenciaga.
Balenciaga Couture ke-54 di panggung Paris Haute Couture Week kemarin jadi perpisahan Demna dengan Balenciaga. Sang desainer pun mengkurasi epilog untuk satu dekade kepemimpinannya. (Arsip Balenciaga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Paris, tempat lahir haute couture dan rumah dari banyak legenda mode, menjadi saksi dari sebuah momen monumental di dunia fashion kontemporer: perpisahan Demna dari Balenciaga.

Pada show koleksi couture ke-54 rumah mode ini, sang desainer mengkurasi epilog untuk satu dekade kepemimpinannya, yakni sebuah bab penutup yang tak hanya megah, tetapi juga reflektif, sarat simbolisme dan keberanian kreatif.

Jika biasanya warisan seorang desainer dinilai bertahun-tahun setelah kepergiannya, Demna mengambil kendali penuh atas narasinya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fashion lives on the edge of tomorrow," tulisnya pada shownote yang ditinggalkan di setiap kursi tamu yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (9/7).

Benar saja, koleksi ini hidup di ambang masa depan sambil mengakar kuat pada warisan Cristóbal Balenciaga, sang pendiri yang mendewakan struktur dan siluet.

Ditampilkan di butik asli di Avenue George V di kota Paris, Balenciaga Couture ke-54 adalah sebuah pameran pemikiran, manifesto tekstil, dan penghormatan kepada tubuh manusia dalam segala bentuknya. 

Garis bahu runcing seperti sayap baja, gaun bustier hitam yang menyala dalam sequin, dan mantel puffer tanpa jahitan samping menyerupai kerangka armadillo. Semuanya mencerminkan ambisi Demna dalam mengaburkan batas antara streetwear dan kemewahan yang kompleks.

Dalam salah satu tampilan paling mencolok, Kim Kardashian muncul bak Elizabeth Taylor modern.

Ia mengenakan slip dress satin gading berpotongan klasik, dibalut mantel bulu "mink" yang ternyata adalah sulaman bulu burung putih (yang menurut catatan rilis media, diperoleh "secara etis sesuai dengan kebijakan kesejahteraan hewan" yang diterapkan oleh Grup Kering yang menaungi Balenciaga).

Di telinganya, anting berlian 15 karat milik Elizabeth Taylor, disandingkan dengan kalung berlian pear dan oval Lorraine Schwartz sebesar 134 karat. Bukan sekadar hommage, inilah cara khas Demna mereinkarnasi gaya Old Hollywood dalam konteks kontemporer.

Naomi Campbell, sang ikon abadi runway, mengenakan gaun bustier hitam penuh sequin yang memancarkan kekuatan dan keanggunan dalam satu napas.

Pp Krit, bintang Thailand, tampil dengan setelan navy super 200's wool dan aksesori laptop case yang didesain ulang menjadi kotak perhiasan, yang mengaburkan batas fungsionalitas dan estetika, dan formalitas yang flamboyan.

Balenciaga Couture ke-54 di panggung Paris Haute Couture Week kemarin jadi perpisahan Demna dengan Balenciaga. Sang desainer pun mengkurasi epilog untuk satu dekade kepemimpinannyaSalah satu look dari koleksi Balenciaga Couture ke-54. Koleksi ini jadi tanda perpisahan Demna dan Balenciaga. (Arsip Balenciaga)

Demna memulai koleksi ini dengan eksplorasi terhadap gaya "La Bourgeoisie": lapel tulip yang memeluk wajah, leher tinggi ala Medici hingga siluet Nosferatu yang monumental. Namun ia tidak terjebak dalam nostalgia.

Ia membongkar arketipe, seperti jaket bomber, bluson taffeta musim panas, celana corduroy dari benang bordir sepanjang 300 km. Koleksi ini terlihat seperti wardrobe ideal versi couture, bukan untuk ballroom, melainkan untuk dunia nyata.

Dan inilah kekuatan utama Demna serta warisan yang ia tinggalkan yakni, kemampuan menjembatani elitisme couture dengan keseharian yang demokratis.

Ia merancang setelan yang dibuat oleh empat atelier Neapolitan klasik, tapi didimodelkan pada tubuh binaragawan dan dikenakan oleh sembilan pria bertubuh berbeda. Dalam hal ini, tubuhlah yang membentuk busana, bukan sebaliknya.

Tampilan terakhir dikenakan oleh Eliza, sebuah gaun renda Guipure warna gading yang kaku namun minimalis, dirancang dengan teknik pembentukan topi yang memungkinkan renda, yang biasanya terlihat rapuh dan lembek, menjadi kokoh, menjadikannya lambang kemurnian arsitektur couture.

Ini adalah sebuah penutup yang senafas dengan filosofi Cristobal Balenciaga, sepotong pakaian tanpa ornamen berlebihan, hanya siluet yang sempurna.

Setiap elemen menceritakan sebuah cerita, baik itu tentang daur ulang, warisan, inovasi, maupun keterampilan tangan yang kini semakin langka.

Demna Jadi Direktur Kreatif Baru di Gucci/Foto: instagram.com/demnagramDemna berpisah dengan Balenciaga kemudian bergabung dengan Gucci. (Instagram.com/demnagram)

Balenciaga Couture ke-54 menjadi sebuah panggung penutup dari seorang disruptor mode yang telah membuka jendela couture kepada dunia luar. Dalam sepuluh tahun terakhir, Demna mengisi gelembung dunia fesyen yang eksklusif dengan oksigen dari estetika jalanan, teknologi, dan keberanian untuk berpikir berbeda.

Ketika ia keluar untuk memberi hormat terakhirnya setelah show usai, untuk pertama dan terakhir kalinya, para tamu undangan tahu bahwa mereka menyaksikan sejarah.

Di panggung itulah Demna tidak hanya menutup lembaran, tetapi juga menulis pendahuluan untuk babak berikutnya, yakni rumah mode Gucci, yang berbasis di Milan dan juga dinaungi oleh Grup Kering pada Senin (14/7).

Balenciaga tidak akan sama tanpanya. Tapi seperti yang ia tulis juga dalam shownote bahwa fashion adalah tentang meraba masa depan bahkan sebelum ia punya nama. Dan malam itu, masa depan terasa sangat dekat.

(els/els)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER