Sempat Viral Lalu Tutup Sementara, Ada Apa di Jakarta Murugan Temple?

Sejak resmi dibuka pada 2 Februari 2025, Jakarta Murugan Temple perlahan mulai dikenal luas oleh publik tanah air, sebelum akhirnya viral karena banyak didatangi pengunjung.

Jakarta Murugan Temple merupakan kuil Hindu India bergaya arsitektur Dravidian, yang terletak di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat. Kuil ini dibangun sebagai simbol spiritual dan kultural dari komunitas India Tamil di Jakarta, bahkan di Indonesia.

Setelah sempat viral, Jakarta Murugan Temple kemudian harus ditutup sementara, karena ingin melakukan pembenahan sistem, khususnya pelayanan kunjungan agar lebih baik.

"Hal ini disebabkan kami sedang membuat sebuah sistem kunjungan dan segala hal yang menyangkut kenyamanan bagi bapak ibu, saudara, saudari sekalian," kata Ketua Umum Yayasan Shri Sanathana Dharma Aalayam Selwendren dikutip dari Instagram @jktmurugantemple, Jumat (18/7).

Selwendren menerangkan bahwa penutupan sementara berlaku bagi kegiatan kunjungan atau nonibadah. Kunjungan itu biasanya diperbolehkan setiap hari pada 13.00-15.30 WIB.

Kuil ini sendiri dikenal sebagai Shri Sanathana Dharma Aalayam dan didedikasikan secara khusus untuk Dewa Murugan. Kuil ini lahir atas inisiatif Dr. A.S. Kobalen dan tim yang mendorong pemerintah Jakarta menyediakan lahan ibadah.

Arsitekturnya yang indah serta luas yang mencapai sekitar 4.000 meter persegi membuat Jakarta Murugan Temple menjadi daya tarik bagi masyarakat, bukan hanya mereka yang beragama Hindu.

Di dalam kuil terdapat berbagai arca suci di antaranya, Dewa Murugan, Dewa Ganesha, Dewi Bhuvanesvary, Dewa Siva, Dewi Parvati, Dewa Vishnu, Dewi Lakshmi, Sivlingh, Dewa Hanuman, dan Navakaragam.

Selain itu, untuk tata ruangnya, arsitektur kuil ini menggabungkan tiga elemen, yakni Dravidian India, Bali, dan Jawa. Terdapat menara Raja Gopuram setinggi 40m dengan patung Dewa Murugan setinggi 21m yang dipahat oleh pengrajin dari Tamil Nadu di bagian depan kuil.

Di dalam kompleks Jakarta Murugan Temple juga ada museum budaya Indo‑India yang memamerkan artefak dan sejarah hubungan budaya antara komunitas India dan Indonesia.

Terdapat pula aula serbaguna (Kumara Dharsan Mandapam) di lantai pertama kuil ini dengan kapasitas sekitar 1.000-1.200 orang untuk acara budaya, kebersamaan komunitas, dan ritual keagamaan.

Kuil ini juga memiliki ruang yoga dan meditasi, serta klinik pengobatan alami yang disediakan secara gratis untuk komunitas. Kompleks Jakarta Murugan Temple juga dilengkapi perpustakaan berisi sekitar 2.000 buku, ruang belajar Bhagavad Gita, serta ruang kelas Tamil.

Nuansa damai langsung terasa ketika tiba di kuil ini ditambah taman kompleks yang tertata rapi yang membuat pengunjung terkesan. Namun, patut dicatat ada sederet aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung kala datang ke Jakarta Murugan Temple.

Hal itu tak lain demi menghormati Jakarta Murugan Temple sebagai rumah ibadah sekaligus simbol nyata keberagaman Indonesia yang mencerminkan harmoni dalam kebinekaan.