Wabah Serangga Ancam 100 Ribu Buku Bersejarah di Perpustakaan Tertua

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 08:30 WIB
Archabbey Pannonhalma, biara Benediktin yang berusia 1.000 tahun, adalah salah satu pusat pendidikan tertua di Hongaria dan juga situs Warisan Dunia UNESCO.
Ilustrasi serangga kumbang. (jcbeni/Pixabay)

Di antara karya-karya paling menonjol di perpustakaan adalah 19 kodeks, termasuk Alkitab lengkap dari abad ke-13. Perpustakaan ini juga menyimpan beberapa ratus manuskrip yang mendahului penemuan mesin cetak pada pertengahan abad ke-15, dan puluhan ribu buku dari abad ke-16.

Meskipun cetakan dan buku tertua serta paling langka disimpan secara terpisah dan tidak terinfeksi, Ásványi mengatakan setiap kerusakan pada koleksi ini merupakan pukulan bagi warisan budaya, sejarah, dan agama.

"Ketika saya melihat buku yang digerogoti oleh kumbang atau terinfeksi dengan cara lain, saya merasa bahwa tidak peduli berapa banyak salinan yang diterbitkan dan seberapa bisa digantikannya buku itu, sepotong budaya telah hilang," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi Penyelamatan dan Kaitan dengan Perubahan Iklim

Untuk memusnahkan kumbang, peti-peti buku ditempatkan di dalam karung plastik besar yang tertutup rapat, di mana semua oksigen dihilangkan. Setelah enam minggu berada di lingkungan nitrogen murni, pihak biara berharap semua kumbang akan musnah.

Sebelum dikembalikan ke rak, setiap buku akan diperiksa dan divakum satu per satu. Buku apa pun yang rusak oleh hama akan disisihkan untuk pekerjaan restorasi di kemudian hari.

Pihak biara, yang berharap untuk membuka kembali perpustakaan pada awal tahun depan, meyakini bahwa efek perubahan iklim berperan dalam memicu serangan kumbang. Pasalnya, suhu rata-rata di Hongaria meningkat pesat. Hajdu, kepala restorator, mengatakan suhu yang lebih tinggi telah memungkinkan kumbang menjalani beberapa siklus perkembangan lagi setiap tahun daripada yang bisa mereka lakukan dalam cuaca yang lebih dingin.

"Suhu yang lebih tinggi menguntungkan bagi kehidupan serangga," kata Hajdu. "Sejauh ini kami lebih banyak menghadapi kerusakan akibat jamur, baik di gudang maupun di koleksi terbuka. Tapi sekarang saya pikir semakin banyak serangan serangga akan muncul karena pemanasan global," sambungnya.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER