Menteri PPPA Arifah Fauzi Sebut Banyak Anak Tak Hafal Lagu Nasional
Banyak anak Indonesia saat ini tidak hafal lagu-lagu nasional maupun lagu daerah. Bahkan, lagu patriotik seperti "Berkibarlah Benderaku" pun terdengar asing di telinga sebagian generasi muda.
Fenomena ini menjadi perhatian serius Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi.
"Ketika kita datang ke beberapa daerah, ada anak-anak gitu ya, ternyata banyak yang tidak hafal [lagu nasional dan daerah]. Apalagi lagu 'Berkibarlah Benderaku'," ujar Arifah saat menggelar konferensi pers Perayaan Hari Anak Nasional di Gedung KemenPPPA, Jakarta, Rabu (16/7).
Menurutnya, hal ini jadi pertanda lemahnya ikatan emosional anak terhadap identitas bangsa.
Oleh karena itu, Kementerian PPPA menginisiasi penguatan kembali budaya lokal melalui peringatan Hari Anak Nasional.
"Salah satu inisiatif dari kami adalah selama peringatan Hari Anak Nasional ini berjalan, lagu-lagu nasional, lagu-lagu daerah akan kita kembangkan bersama-sama," katanya.
Lebih lanjut, Arifah juga menyoroti ketergantungan gawai atau gadget yang saat ini banyak terjadi di kalangan anak dan remaja. Selain mengembangkan kembali lagu daerah dan lagu nasional, dia juga ingin permainan-permainan tradisional kembali dimunculkan, terutama saat perayaan Hari Anak Nasional pada 23 Juli besok.
"Salah satu solusi yang kami lakukan dari anak-anak ini tidak terfokus pada gadget, salah satunya adalah dengan permainan tradisional. Kami berharap permainan tradisional ini bisa mengalihkan perhatian anak-anak tidak lagi terlalu fokus, jadi waktu itu tidak lagi terlalu banyak pada gadget," kata Arifah.
Tak hanya lagu dan permainan tradisional, Arifah juga menyebut pentingnya memperkenalkan sosok pahlawan nasional dan lokal kepada anak-anak. Sebab, ketika berinteraksi dengan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, ia menemukan bahwa banyak dari mereka justru lebih mengidolakan tokoh asing.
"Ketika kita tanya, siapa sih idola kalian? Jawabnya adalah idolanya dari Jepang, dari Korea. Mereka tidak punya idola pahlawan-pahlawan kita, tokoh-tokoh nasional kita," ungkapnya.
Karena itu, cerita dan dongeng tentang pahlawan di setiap daerah akan dijadikan bagian penting dari rangkaian Hari Anak Nasional tahun ini.
"Kami berharap dengan pelaksanaan Hari Anak Nasional yang dilaksanakan oleh seluruh sekolah di seluruh Indonesia dengan berbasis permainan tradisional, kesenian tradisional, lagu-lagu daerah atau lagu nasional dan dongeng atau cerita tentang pahlawan di daerah masing-masing ini menguatkan kembali karakter anak Indonesia yang berbasis pada kearifan lokal, kebudayaan lokal untuk lebih mencintai negerinya sendiri, Indonesia," tutup Arifah.
(tis/asr)