Selain menyegarkan, konon mentimun atau timun juga bisa memberikan manfaat kesehatan. Ada banyak manfaat makan timun, salah satunya untuk ginjal.
Mentimun sebenarnya tergolong sebagai buah karena mengandung biji. Mentimun termasuk dalam famili labu-labuan, yang mencakup melon dan labu siam.
Mentimun biasanya berbentuk lonjong dan panjang, dengan kulit luar berwarna hijau tua dan daging buah berwarna hijau putih keputihan. Teksturnya yang berair membuat mentimun jadi pilihan yang sangat menyegarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip BBC Good Food, berikut profil nutrisi dalam 50 gram (g) atau sekitar 1/4 mentimun ukuran sedang:
- 0,7 g protein
- 0,1 g lemak
- 3,6 g karbohidrat
- 1,1 g serat
- 92,5 g air
- 16,4 mikrogram (mcg) vitamin K
- 147 miligram (mg) kalium
- 16 mg kalsium
Mentimun juga kaya akan senyawa antioksidan seperti tanin, polifenol, dan flavonoid. Senyawa antioksidan sendiri melindungi tubuh dari paparan berbagai penyakit.
![]() |
Dengan kandungan nutrisinya yang kaya, timun memberikan banyak khasiat untuk tubuh. Apa saja?
Berikut manfaat makan timun, merangkum berbagai sumber.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk kesehatan ginjal. Mentimun sendiri bisa memberikan efek hidrasi yang kuat.
Dengan begitu, salah satu manfaat timun adalah untuk kesehatan ginjal.
Menukil Times of India, mentimun memiliki kandungan air 95 persen. Artinya, buah satu ini bisa memberikan hidrasi tambahan.
Kandungan air dapat membantu membuang produk limbah dari ginjal, seperti kreatinin dan asam urat.
Mentimun adalah buah yang sangat rendah kalori. Satu mentimun utuh atau sekitar 300 g hanya mengandung 45 kalori. Mentimun juga tinggi akan kandungan air.
Mengutip WebMD, kombinasi tinggi air dan rendah kalori sangat baik untuk manajemen berat badan. Studi menunjukkan, konsumsi makanan dengan kepadatan energi rendah berhubungan dengan penurunan berat badan pada orang obesitas.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, mentimun kaya akan senyawa antioksidan. Senyawa ini membantu mencegah paparan radikal bebas penyebab penyakit kronis.
Sebuah studi menemukan, menambahkan mentimun ke dalam makanan secara signifikan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.
Mentimun juga dikenal sebagai buah rendah karbohidrat, sehingga bisa jadi pilihan yang baik bagi orang dengan diabetes.
Sebuah uji coba menunjukkan, mentimun tak cuma ampuh menurunkan kadar gula darah, tapi juga menurunkan risiko hipoglikemia saat gula darah turun.
![]() |
Dehidrasi merupakan faktor risiko utamanya terjadinya sembelit karena dapat mengubah keseimbangan air dan mempersulit pengeluaran feses.
Mentimun kaya akan air dan bisa meningkatkan hidrasi. Mengutip Healthline, menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat meningkatkan konsistensi feses, mencegah sembelit, dan membantu menjaga keteraturan buang air besar.
Selain itu, mentimun juga mengandung serat yang membantu mengatur pergerakan usus. Pektin, serat larut dalam mentimun, juga dapat membantu meningkatkan frekuensi buang air besar.
Pola makan tinggi natrium dan rendah kalium dapat memicu tekanan darah tinggi. Jadi, sertakan makanan yang mengandung kalium dalam pola makan harian.
Mengutip Medical News Today, mentimun merupakan salah satu sumber kalium yang baik. Asupan kalium dapat menciptakan keseimbangan natrium-kalium yang lebih baik dan berpotensi menurunkan tekanan darah.
Mentimun kaya akan flavonoid yang dapat membantu melawan kanker.
Studi tahun 2023 menemukan, senyawa flavonoid fisetin yang ditemukan dalam mentimun dapat memperlambat perkembangan jenis kanker tertentu, seperti kanker prostat.
Namun perlu dicatat, penelitian ini melibatkan konsumsi mentimun utuh, bukan air mentimun.
Kalium merupakan kunci energi otot. Mentimun menjadi sumber kalium yang bagus.
Selain itu, mentimun juga mengandung vitamin K. Vitamin ini penting dalam pembentukan protein guna menjaga tulang dan jaringan tetap sehat.
Asupan vitamin K dari mentimun dipercaya dapat meningkatkan kekuatan tulang, menurunkan risiko patah tulang, dan bermanfaat bagi penderita osteoporosis.
Demikian beberapa manfaat timun, yang salah satunya untuk ginjal. Agar aman, selalu konsultasikan asupan makanan Anda dengan dokter.