Sementara saran perjalanan untuk Thailand telah diperbarui untuk menyarankan agar menunda semua perjalanan yang tidak mendesak ke wilayah perbatasan dengan Kamboja, khususnya dalam jarak 50 km dari perbatasan Kamboja di Provinsi Buriram, Si Saket, Surin, dan Ubon Ratchathani.
Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan Inggris (FCDO) menyampaikan pernyataan bahwa Perbatasan darat/penyeberangan antara Thailand dan Kamboja telah ditangguhkan.
"Beberapa tujuan wisata di daerah perbatasan seperti kuil Khao Phra Wihan/Preah Vihear, kuil Ta Kwai/Ta Krabey, dan kuil Ta Muen Thom/Tamone Thom saat ini ditutup," bunyi pernyataan FCDO. "Ada juga ranjau darat yang belum meledak di daerah perbatasan. Kami menyarankan untuk menunda semua perjalanan yang tidak mendesak ke daerah perbatasan yang terkena dampak," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah untuk Thailand, pelancong disarankan agar menunda semua perjalanan yang tidak mendesak ke beberapa bagian selatan, dekat perbatasan Thailand-Malaysia, termasuk Provinsi Pattani, Yala, Narathiwat, dan Provinsi Songkhla bagian selatan - di selatan jalan A43 antara Hat Yai dan Sakom, serta di selatan jalur kereta api yang membentang antara Hat Yai dan Padang Besar.
Meskipun terjadi bentrokan, perjalanan udara sebagian besar tetap aman. Penerbangan komersial tetap beroperasi normal ke dan dari tujuan-tujuan utama seperti Bangkok, Phnom Penh, dan Siem Reap. Bandara di kedua negara beroperasi seperti biasa, dan tidak ada gangguan pada akses bebas visa atau infrastruktur perjalanan umum di wilayah yang tidak terdampak.
Destinasi wisata populer seperti Angkor Wat, Phuket, Chiang Mai, Bangkok, dan kota-kota lain di luar perbatasan tetap buka dan tidak terdampak konflik. Namun, rencana perjalanan darat antara kedua negara, terutama melalui perlintasan perbatasan di dekat Surin, Sisaket, atau Preah Vihear, tidak disarankan.
(wiw)