Catat! Ini Aturan Pakai Headset agar Telinga Tidak Cepat Rusak
Menggunakan headset sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Perangkat audio ini memudahkan orang mendengarkan musik atau produk audio lain sembari beraktivitas. Namun sebaiknya perhatikan aturan pakai headset agar telinga tidak cepat rusak.
Baik untuk bekerja, menikmati musik, menonton film, hingga bermain gim, headset atau perangkat audio sejenis hampir selalu menempel di telinga.
Akan tetapi, di balik kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan, penggunaan headset yang tidak bijak bisa mengancam kesehatan telinga dan fungsi pendengaran Anda.
"Sering kali tanpa disadari, volume yang terlalu tinggi dan durasi pemakaian yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga," kata Ashadi Budi, dokter spesialis THT, bedah kepala dan leher di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya dalam temu media yang digelar RSPI di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Aturan pakai headset
Lantas, bagaimana cara menggunakan headset tanpa membahayakan pendengaran? Berikut panduan aman yang bisa Anda terapkan menurut Ashadi.
1. Atur volume dengan bijak
Aturan paling umum yang disarankan adalah prinsip 60/60, yaitu gunakan volume tidak lebih dari 60 persen dari volume maksimal. Selain itu, batasi pemakaian selama 60 menit per sesi.
Volume yang terlalu tinggi dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam telinga, komponen penting dalam proses mendengar.
"Jika volume rendah sudah cukup untuk mendengar dengan jelas, sebaiknya pertahankan pada level tersebut," ujar Ashadi.
2. Batasi durasi pemakaian
Penggunaan headset yang terlalu lama tanpa jeda membuat telinga tidak punya waktu untuk beristirahat. Batasi waktu penggunaan maksimal 60 menit, lalu beri waktu istirahat minimal 5-10 menit sebelum menggunakannya kembali.
Hindari juga memakai headset saat tidur. Selain berisiko menekan telinga dan menimbulkan cedera, mendengarkan suara saat tidur dapat mengganggu fase istirahat otak dan memicu gangguan pendengaran jangka panjang.
3. Jaga kebersihan headset dan telinga
Headset yang kotor bisa menjadi sarang kuman dan menyebabkan infeksi telinga. Lakukan pembersihan secara rutin dengan cara:
- Gunakan sikat gigi lembut atau lap bersih untuk membersihkan bagian luar headset.
- Jika menggunakan headset dengan silikon, lepas silikon dan bersihkan secara terpisah.
- Jangan lupa menjaga kebersihan bagian luar telinga, cukup dengan lap lembap atau tisu basah.
4. Pilih headset yang ramah telinga
Tidak semua jenis headset diciptakan sama. Earphone atau earbud yang masuk ke dalam liang telinga cenderung lebih berisiko memicu kerusakan pendengaran dibandingkan headphone over-ear (yang menutupi seluruh telinga).
Bila memungkinkan, gunakan headset dengan fitur peredam bising (noise cancelling). Fitur ini memungkinkan Anda mendengar dengan jelas tanpa perlu menaikkan volume secara berlebihan, karena suara dari luar bisa diredam dengan efektif.
5. Perhatikan sinyal bahaya dari telinga
Jika setelah menggunakan headset Anda merasa telinga berdengung, nyeri, atau mengalami penurunan pendengaran, jangan abaikan. Segera konsultasikan ke dokter spesialis THT untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Hindari berbagi headset dengan orang lain karena bisa menjadi jalur penyebaran bakteri atau virus penyebab infeksi telinga," kata Ashadi.
(tis/els)