Sesekali tidur lewat tengah malam mungkin tidak jadi soal. Namun jika dilakukan setiap hari maka, ada sejumlah efek tidur lewat 12 malam yang patut diketahui.
Terkadang Anda harus lembur, menghadiri acara, atau menenangkan anak yang rewel sehingga tidur harus lewat tengah malam. Sebaiknya, ini tidak jadi kebiasaan sebab ada sederet dampak kesehatan yang serius.
Pakar tidur Nerina Ramlakhan, mengatakan rutinitas tidur yang melampaui tengah malam dapat menyebabkan kelelahan kronis, kelelahan mental, bahkan gangguan pada fungsi tiroid dan burnout.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak orang yang tidur larut malam cenderung bangun lebih siang, dan ini membuat tubuh terperangkap dalam kondisi sleep inertia, keadaan antara tidur dan terjaga yang membuat Anda merasa linglung, lelah, dan ingin kembali tidur," kata Ramlakhan mengutip dari Real Simple.
Tidur sebelum tengah malam dianggap sebagai salah satu kunci menjaga keseimbangan fisik dan emosional.
Mengutip Truworth Wellness berikut ini sejumlah risiko kesehatan yang bisa timbul jika Anda terus-menerus tidur lewat tengah malam.
Tubuh kita memiliki jam biologis alami yang disebut ritme sirkadian. Jam ini mengatur berbagai fungsi penting seperti pelepasan hormon, metabolisme, dan suhu tubuh. Saat Anda tidur terlalu larut secara konsisten, ritme ini menjadi kacau.
Dampaknya bisa berujung pada insomnia, sulit tidur dan sulit mempertahankan tidur yang nyenyak.
Untuk memperbaikinya, Anda perlu menetapkan jam tidur-bangun yang konsisten, memperbanyak paparan cahaya alami di pagi hari, menghindari paparan cahaya buatan di malam hari, serta menciptakan rutinitas malam yang menenangkan.
Tidur larut malam dapat mengganggu fase tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu tahap tidur penting di mana otak memproses ingatan dan emosi.
Tanpa cukup waktu REM, Anda mungkin akan merasa sulit fokus, mudah lupa, dan kurang berenergi keesokan harinya. Otak terasa seperti kehabisan baterai, membuat segala aktivitas menjadi lebih berat dilakukan.
![]() |
Efek tidur lewat jam 12 malam salah satunya tubuh akan memproduksi hormon stres kortisol dalam jumlah lebih tinggi dari normal. Kadar kortisol yang tinggi bisa membuat Anda lebih mudah cemas, moody, bahkan memicu kenaikan berat badan.
Jika gangguan tidur ini berlangsung lama, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau terapis untuk penanganan lebih lanjut.
Kurang tidur juga berdampak langsung pada sistem kekebalan tubuh. Produksi sel imun yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi akan terganggu, sehingga Anda lebih rentan terserang penyakit.
Jika Anda ingin memperkuat 'tentara pelindung' dalam tubuh maka, tidur cukup adalah salah satu senjata terpenting.
Begadang sering kali diiringi dengan kebiasaan ngemil atau makan larut malam, yang mengacaukan sistem metabolisme.
Pola tidur tidak teratur berkaitan erat dengan peningkatan risiko obesitas, resistensi insulin, hingga diabetes. Tubuh membutuhkan ritme yang teratur untuk bisa memproses makanan dan energi secara optimal.
Kebiasaan tidur larut malam dalam jangka panjang dikaitkan dengan meningkatnya risiko berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Efek tidur lewat jam 12 malam dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular. Tak hanya itu, studi juga menunjukkan hubungan erat antara kekurangan tidur dan obesitas.
(tis/els)