Kenali Sinyal Jantung Agar Lari Tetap Aman dan Nyaman

Mayapada Hospital | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 12:41 WIB
Ilustrasi. (Foto: istock/lzf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berolahraga lari diakui memberi banyak dampak bagi tubuh. Tekanan darah turun, kolesterol baik naik, berat badan terjaga, stres pun berkurang. Tapi, benarkah lari, apalagi maraton, selalu aman untuk jantung?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Tangerang, dr. Aron Husink, SpJP (K), FIHA mengingatkan bahwa sama seperti olahraga lainnya, lari juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu.

"Kami kerap menemui individu yang belum pernah memeriksakan kesehatan jantungnya, dan langsung mengikuti program latihan dan event lari, kemudian tiba-tiba menderita serangan jantung yang dapat berakibat fatal. Mereka yang menjalani latihan berlebih tanpa pemulihan yang cukup juga dapat menyebabkan stres dan peradangan sistemik pada tubuh, dan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner dan serangan jantung," kata dr. Aron.

Menurut dr. Aron, risiko jantung biasanya dialami oleh individu dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung dan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner di usia muda.

Ia pun mengingatkan beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai saat berlari karena bisa menjadi sinyal gangguan pada jantung, sehingga aktivitas harus segera dihentikan.

"Perhatikan gejala seperti nyeri dada saat berlari, sesak napas, detak jantung yang terlalu cepat atau tidak beraturan, pusing, hampir pingsan, atau adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga," katanya.

dr. Aron kemudian membagikan sejumlah tips agar lari tetap aman untuk jantung, seperti melakukan latihan secara bertahap, menjaga hidrasi dan asupan nutrisi, istirahat cukup, dan selalu dengarkan sinyal tubuh seperti nyeri atau kelelahan berlebihan.

"Bagi Anda yang berusia di atas 30-35 tahun, penting untuk memeriksa faktor risiko dan kondisi jantung, termasuk potensi penyempitan pembuluh atau kelainan jantung, sebelum memulai program latihan atau mengikuti event lari marathon," imbuhnya.

Sementara jika mengetahui memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung, dr. Aron menganjurkan untuk berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis jantung terlebih dahulu.

"Pemeriksaan jantung yang umum meliputi elektrokardiogram (ECG) dan treadmill test, yang dapat mendeteksi sumbatan dan serangan jantung dengan akurasi 70%, serta gangguan irama jantung saat aktivitas fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi (EKG) dilakukan bila ada indikasi khusus untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail," kata dr. Aron.

Penyebab nyeri dada saat berolahraga lari dapat diketahui lewat pemeriksaan awal di Chest Pain Unit Mayapada Hospital. Bila setelah dieveluasi tidak ada indikasi jantung, pasien tidak akan dikenakan biaya.

Untuk pasien yang terindikasi memiliki panyakit jantung, akan dirujuk ke Dokter Spesialis dan Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced.

Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center bisa dibuat melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, yang didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi.

Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare, serta fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital dengan mengunduh MyCare.

(rea/rir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK