Kamu bisa mengalami dehidrasi jika kehilangan cairan tubuh dengan cepat. Namun, bagaimana dan dalam kondisi apa tubuh kehilangan cairan dalam waktu singkat?
Mengutip Medical News Today, Kehilangan cairan tubuh terjadi saat jumlah air dan cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak dibandingkan yang masuk.
Dalam kondisi normal, tubuh terus-menerus kehilangan air melalui pernapasan, keringat, urine, dan feses. Asupan cairan dari minuman dan makanan dapat menggantikan cairan yang hilang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi muncul ketika tubuh tidak mampu menggantikan cairan yang hilang dengan cukup cepat. Gejalanya bisa berupa urine berwarna gelap, sakit kepala, lemas, pusing, hingga sembelit.
Solusi pamungkas untuk mengatasi tubuh yang kehilangan cairan yaitu dengan minum air yang cukup.
Kamu mungkin berpikir sudah cukup minum air setiap hari, tetapi bisa jadi sebenarnya kamu kekurangan tanpa menyadarinya.
Banyak yang berpikir 8 gelas sehari sudah cukup. Namun, takaran tiap gelas berbeda, sehingga tidak bisa disamaratakan.
Menurut Cleveland Clinic, jumlah air minum ideal yaitu sekitar 3,1 liter per hari untuk laki-laki dan 2,1 liter untuk perempuan.
Kalau kamu sudah memenuhi kebutuhan minum air harian ini, tetapi masih mengalami kehilangan cairan, bisa jadi beberapa hal ini menjadi penyebabnya.
![]() |
Air memang penting, tetapi tidak cukup hanya dengan air saja. Tubuh juga membutuhkan elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam sel.
Kehilangan elektrolit membuat tubuh tetap bisa kehilangan cairan tubuh yang signifikan meski kamu sudah minum cukup air.
Elektrolit bisa didapat dari makanan dan minuman sehat, misalnya air kelapa.
Banyak minum air memang dianjurkan. Tapi, kalau diminum dalam jumlah besar sekaligus, sebenarnya bisa berbahaya.
Tubuh akan mengeluarkan kelebihan air melalui urine, yang sayangnya ikut membawa elektrolit penting terbuang keluar. Akibatnya, tubuh kehilangan keseimbangan elektrolit dan cairan.
Lebih baik minum air secara bertahap sepanjang hari agar tubuh tetap terhidrasi tanpa kehilangan elektrolit penting.
Minuman seperti kopi, soda, alkohol, dan minuman berenergi memiliki efek diuretik. Artinya, minuman-minuman tersebut meningkatkan produksi urine dan membuatmu lebih sering buang air kecil.
Meski mengandung air, berbagai minuman ini justru membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Kalau kamu sering mengonsumsi jenis minuman ini dalam jumlah banyak, risiko kehilangan cairan tubuh dan dehidrasi akan meningkat.
Keringat merupakan mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan diri. Saat suhu tubuh naik, kelenjar keringat mengeluarkan cairan yang sebagian besar terdiri dari air dan garam.
Namun, kalau kamu berkeringat berlebihan, misalnya saat berolahraga intens atau di cuaca panas, tubuh bisa kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Kondisi ini dapat memicu dehidrasi jika tidak segera diimbangi dengan asupan cairan yang cukup.
![]() |
Penyakit yang menyebabkan muntah dan diare berulang kali dapat membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit secara drastis.
Selain air, elektrolit penting juga hilang melalui muntah dan diare, sehingga fungsi otot, darah, dan organ tubuh lain bisa terganggu.
Demam juga bisa meningkatkan kehilangan cairan karena tubuh mengeluarkan cairan lewat keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Kalau tidak diimbangi dengan minum cukup air, risiko kehilangan cairan tubuh akan makin besar.
Kehilangan cairan tubuh dapat terjadi dengan cepat akibat berbagai faktor di atas. Memahami penyebab ini penting, agar kita bisa menjaga hidrasi tubuh dengan tepat dan mencegah dehidrasi yang berbahaya.