Baru-baru ini Bangkok dinobatkan sebagai kota di Asia yang paling banyak dikunjungi wisatawan menurut Agoda, sebuah platform perjalanan global terkemuka.
Ibu kota Thailand ini mengamankan gelar "Kota Paling Populer" untuk tahun 2025. Hal itu disampaikan oleh Wakil Juru Bicara Pemerintah Thailand, Sasikarn Watthanachan.
Empat destinasi utama Thailand selain Bangkok, Phuket, Pattaya, Chiang Mai, dan Hat Yai, juga masuk dalam daftar kota-kota teratas di kawasan untuk kunjungan berulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini mencerminkan keragaman Thailand dan daya tariknya yang abadi bagi berbagai jenis wisatawan global, melansir VN Express.
Sasikarn mengatakan popularitas Bangkok berasal dari atmosfernya yang hidup, kuliner khas, landmark budaya kelas dunia seperti Grand Palace dan Wat Arun, transportasi yang nyaman, serta keramahan yang hangat.
Kota ini juga memiliki peringkat Level 1, "Exercise Normal Precautions" (Lakukan Tindakan Pencegahan Normal) dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, tingkat keamanan tertinggi dalam Travel Advisory terbaru yang dikeluarkan pada 9 Juni.
Untuk lebih mendorong pariwisata, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) dan Kementerian Pariwisata dan Olahraga sedang menjalankan kampanye "Amazing Thailand Grand Sale 2025" dari 1 Juli hingga 15 Agustus 2025. Kampanye ini bekerja sama dengan sektor swasta di seluruh Negeri Gajah Putih.
Kampanye ini menargetkan pasar-pasar utama termasuk India, China, Malaysia, Laos, dan Vietnam, menawarkan penawaran khusus untuk akomodasi, paket perjalanan, dan belanja.
Selain itu, kampanye ini juga mempromosikan tren pariwisata baru seperti wisata kesehatan, festival musik, olahraga, dan acara internasional.
Sasikarn mengatakan pemerintah Thailand menegaskan kembali kesiapan negaranya sebagai destinasi kelas dunia, menawarkan keamanan, layanan prima, dan pesona unik, sambil terus memperkuat sektor pariwisata untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Thailand juga baru dinobatkan sebagai destinasi wisata termurah di dunia dengan rata-rata pengeluaran harian hanya US$81,87 atau sekitar Rp1,3 juta menurut perusahaan keuangan The Forex Complex.
(wiw)