Dilarang Singapura, Ini Bahaya Etomidate dalam Vape
Singapura kembali memperketat aturan terkait rokok elektrik atau vape. Negara tetangga Indonesia ini bahkan menempatkan penggunaan vape dalam kategori serius, bahkan setara dengan narkoba.
Langkah tersebut diambil bukan tanpa alasan. Pembelian cairan vape secara ilegal yang mengandung zat berbahaya jadi alasannya.
Salah satu yang paling disorot adalah etomidate, obat bius yang seharusnya hanya digunakan dalam pengawasan medis. Apa itu etomidate?
Melansir NCBI, etomidate adalah obat bius intravena yang biasa digunakan untuk menginduksi anestesi umum pada pasien. Pemberian etomidate biasa dilakukan sebelum operasi atau tindakan medis darurat.
Obat ini bekerja sangat cepat, biasanya dalam hitungan detik hingga menit. Obat memberikan efek hipnotik atau membuat pasien tertidur.
Di dunia medis, etomidate dikenal karena keunggulannya. Obat ini kerap dipakai pada pasien yang kondisinya lemah atau berisiko mengalami penurunan tekanan darah saat dibius.
Sayangnya, di balik manfaatnya, etomidate juga memiliki risiko besar bila digunakan sembarangan. Salah satu efek sampingnya adalah menekan fungsi adrenal, kelenjar yang penting untuk memproduksi hormon stres seperti kortisol. Dampak ini bisa berlangsung hingga berjam-jam setelah satu kali penyuntikan.
Mengapa etomidate berbahaya dalam vape?
Etomidate seharusnya hanya diberikan oleh tenaga medis profesional, dengan dosis ketat dan pengawasan penuh. Bila zat ini dicampurkan ke dalam cairan vape lalu dihirup, risikonya tidak terkendali. Berikut beberapa risiko yang bisa terjadi:
- Gangguan hormon akibat penekanan produksi kortisol.
- Efek hipnotik mendadak, membuat pengguna bisa kehilangan kesadaran.
- Potensi kecanduan, karena etomidate memberi efek sedatif.
- Bahaya jangka panjang pada organ vital, termasuk hati dan ginjal akibat metabolisme obat yang tidak teratur.