Bikin Udang Asal Indonesia Dilarang di AS, Apa Itu Cesium-137?
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration/FDA) baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkait larangan mengonsumsi udang asal Indonesia. Mereka melarang masyarakat membeli, menjual, maupun mengonsumsi produk udang beku asal Indonesia yang diduga terkontaminasi isotop radioaktif, Cesium-137.
Dalam pemberitahuan resmi pada Selasa (19/8), FDA menyebut, larangan itu khusus ditujukan untuk udang beku mentah merek Great Value yang diproses oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods).
Konsumen yang terlanjur membeli produk ini diminta segera membuangnya. Sementara distributor dan pengecer diperintahkan menarik produk dari pasaran.
Apa itu cesium?
Melansir laman Britanica, Cesium (Cs) adalah unsur kimia golongan logam alkali yang pertama kali ditemukan pada 1860 oleh ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff. Nama 'cesium' berasal dari bahasa Latin 'caesius' yang berarti 'biru langit', karena garis spektrum biru yang unik ketika unsur ini diamati secara spektroskopi.
Dalam bentuk alaminya, cesium adalah logam berwarna perak keemasan, sangat reaktif, dan meleleh pada suhu hanya 28,4 derajat Celcius, hampir setara suhu ruangan.
Unsur ini banyak digunakan di bidang industri, mulai dari pembuatan sel fotolistrik, tabung hampa udara, hingga jam atom super akurat yang menjadi standar pengukuran waktu dunia.
Tapi, yang menjadi masalah dalam udang ini bukan cesium stabil, melainkan cesium radioaktif seperti Cesium-137. Isotop ini terbentuk dari reaksi fisik nuklir, misalnya saat ledakan bom atom atau kecelakaan reaktor nuklir seperti Chernobyl dan Fukushima.
Kenapa Cesium-137 berbahaya?
Berbeda dengan cesium stabil, Cesium-137 memancarkan radiasi berenergi tinggi. Jika masuk ke dalam tubuh lewat makanan, minuman, atau udara, maka zat ini bisa menumpuk dalam jaringan otot dan menyebar ke seluruh tubuh.
Menukil laman NIH, paparan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari mual, muntah, gangguan sistem saraf, hingga kerusakan DNA yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Oleh karena itu, kontaminasi radioaktif pada makanan menjadi perhatian serius otoritas kesehatan di seluruh dunia. Tak heran jika kemudian paparan Cesium-137 tak boleh dianggap sepele.
Isotop radioaktif tersebut dapat memengaruhi tubuh manusia dalam berbagai cara, terutama jika masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait paparan Cesium-137:
1. Mudah menyebar dalam tubuh
Begitu tertelan, Cesium-137 akan masuk ke aliran darah dan cepat menyebar ke jaringan otot. Karena otot adalah bagian terbesar dari tubuh manusia, zat ini bisa bertahan lama di dalam tubuh.
2. Gangguan kesehatan jangka pendek
Paparan dosis tinggi bisa menimbulkan gejala akut seperti mual, muntah, kelelahan, diare, hingga sakit kepala. Beberapa kasus juga dilaporkan menimbulkan gangguan saraf dalam hitungan menit hingga jam setelah terpapar.
3. Risiko jangka panjang
Yang paling dikhawatirkan adalah kerusakan DNA. Radiasi dari Cesium-137 bisa merusak sel tubuh secara perlahan, meningkatkan risiko kanker, terutama kanker darah (leukemia) dan kanker tiroid.
4. Efek pada jantung
Beberapa penelitian medis juga menemukan bahwa konsumsi Cesium dalam jangka panjang dapat memicu gangguan irama jantung (aritmia) hingga sindrom QT panjang, kondisi yang berpotensi fatal bila tidak segera ditangani.
(tis/asr)