Bepergian ke luar negeri selalu terdengar menyenangkan. Ada kesempatan untuk mencicipi kuliner baru, mengenal budaya berbeda, hingga mengunjungi destinasi yang mungkin selama ini hanya Anda lihat lewat layar kaca.
Namun, di balik euforia itu, ada pula risiko yang kerap luput dari perhatian. Mulai dari sakit mendadak, kecelakaan kecil, atau bahkan koper yang hilang.
Bayangkan jika Anda harus dirawat di rumah sakit di Thailand. Konon, saat Anda masuk IGD saja kocek yang dikeluarkan bisa mencapai jutaan bahkan belasan juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara perawatan darurat di Eropa pun tak kalah mahalnya. Anda bisa merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah.
Anggaran liburan yang awalnya Rp10 juta bisa berlipat ganda hanya karena kejadian tak terduga. Di sinilah asuransi kesehatan perjalanan memainkan peran penting sebagai jaring pengaman saat melancong ke luar negeri.
Mengutip The United Insurance, asuransi perjalanan adalah perlindungan finansial untuk berbagai risiko saat Anda bepergian. Cakupannya bisa meliputi pembatalan perjalanan, keterlambatan pesawat, kehilangan bagasi, hingga yang paling penting darurat medis di luar negeri.
Bagi pelancong pemula maupun yang sering bepergian, memahami jenis asuransi perjalanan dapat membantu memilih perlindungan sesuai kebutuhan. Tentunya, setiap orang juga memiliki kebutuhan perjalanan yang berbeda, karena itu perusahaan asuransi menawarkan beberapa pilihan polis.
Berikut beberapa jenis asuransi perjalanan yang bisa Anda pilih sebelum melancong ke luar negeri:
Asuransi ini cocok bagi Anda yang jarang bepergian ke luar negeri. Perlindungannya berlaku hanya untuk satu kali perjalanan, mulai dari keberangkatan hingga pulang kembali ke tanah air. Meski sederhana, manfaatnya bisa mencakup biaya medis, kehilangan bagasi, hingga keterlambatan pesawat.
Bagi Anda yang sering bolak-balik ke luar negeri untuk urusan bisnis maupun liburan, multi-trip adalah pilihan tepat. Polis ini memberikan perlindungan berulang dalam periode tertentu (misalnya satu tahun) tanpa harus membeli asuransi baru setiap kali bepergian.
Dirancang khusus untuk pelajar atau mahasiswa yang melanjutkan studi ke luar negeri. Asuransi ini biasanya mencakup perlindungan atas gangguan akademik, biaya medis darurat, keterlambatan perjalanan, hingga repatriasi jika harus kembali ke tanah air karena kondisi darurat.
Jika Anda berencana mengunjungi negara-negara Eropa yang termasuk dalam wilayah Schengen, asuransi ini wajib dimiliki karena menjadi salah satu syarat pengajuan visa.
Cakupannya biasanya menekankan pada perlindungan medis dengan batas minimal tertentu. Ada pula opsi asuransi Schengen dengan premi terjangkau, sehingga tetap sesuai anggaran tanpa melanggar aturan visa.
![]() |
Jenis ini memberikan fleksibilitas lebih. Jika Anda terpaksa membatalkan perjalanan karena alasan yang sah, sebagian premi bisa dikembalikan. Pilihan ini banyak dipilih oleh wisatawan yang ingin tetap aman secara finansial di tengah rencana perjalanan yang dinamis.
Selain jenis-jenis asuransi perjalanan, tentu Anda juga wajib tahu apa saja sebenarnya manfaat dari memiliki asuransi tersebut. Berikut manfaatnya, melansir berbagai sumber:
Saat bepergian, tubuh rentan terkena penyakit baru atau cedera. Asuransi perjalanan menanggung biaya pengobatan darurat yang seringkali tidak tercakup oleh asuransi kesehatan lokal Anda.
Sakit sebelum keberangkatan, bencana alam, atau kondisi darurat keluarga bisa memaksa Anda membatalkan liburan. Polis asuransi dapat meringankan beban finansial akibat kerugian tersebut.
Keterlambatan pesawat bisa merusak seluruh itinerary. Dengan asuransi, biaya tambahan transportasi, akomodasi, hingga konsumsi bisa ditanggung.
Kehilangan koper saat transit adalah mimpi buruk. Asuransi perjalanan memberi kompensasi agar Anda tetap bisa melanjutkan liburan tanpa repot.
Paspor hilang? Dompet dicuri? Situasi ini bisa terjadi kapan saja. Dengan asuransi, biaya penerbitan dokumen baru hingga pengeluaran darurat dapat diganti.