Waspada, Bernapas Lewat Mulut Bisa Ganggu Kesehatan dan Bentuk Wajah

CNN Indonesia
Senin, 01 Sep 2025 15:00 WIB
Bernapas lewat mulut berisiko sebabkan masalah gigi, mulut kering, hingga perubahan bentuk wajah, terutama pada anak-anak.
Ilustrasi. Bernapas lewat mulut jangan dianggap hal wajar, kalau dibiarkan bisa ganggu masalah kesehatan. (Istockphoto/fizkes)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Bernapas adalah aktivitas yang tidak pernah berhenti sepanjang hidup manusia.

Normalnya, udara masuk dan keluar melalui hidung. Namun, sebagian orang tanpa sadar malah terbiasa bernapas lewat mulut, baik saat beraktivitas maupun ketika tidur.

Dokter gigi spesialis ortodontis di Bethsaida Hospital, Fauzia Adhiwidyanti menyebut, kebiasaan yang tampak sepele ini ternyata bisa membawa dampak serius. Tidak hanya mengganggu kesehatan gigi dan mulut, bernapas lewat mulut juga dapat memengaruhi perkembangan rahang bahkan mengubah bentuk wajah, khususnya pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya bernapas lewat mulut terjadi karena adanya kesulitan bernapas melalui hidung. Ketika aliran udara berkurang, tubuh akan mencari jalan keluar melalui mulut. Jika berlangsung terus-menerus, risikonya adalah timbul masalah gigi dan rahang di kemudian hari," kata Fauzia melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (1/9).

Kenapa orang bisa bernapas lewat mulut?

Fauzia menjelaskan, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang cenderung bernapas lewat mulut. Misalnya, orang tersebut memiliki alergi, sinusitis, atau pilek berkepanjangan yang menyumbat hidung.

Selain itu, pembesaran amandel (tonsil) yang menghalangi saluran pernapasan juga bisa membuat seseorang memilih untuk bernapas melalui hidungnya. Tentunya, bentuk hidung yang tidak normal, seperti rongga hidung yang menyempit juga bisa membuat orang bernapas lewat mulut.

Tentunya, jika kebiasaan ini terjadi pada anak-anak dan tidak segera ditangani dampaknya bisa lebih nyata.

"Bernapas lewat mulut pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan lengkung gigi atas menjadi sempit, gigi maju, gigitan terbalik, atau gigitan terbuka. Kondisi ini dapat menyulitkan anak saat mengunyah maupun menggigit makanan," kata dia.

Ada sejumlah gejala yang bisa menjadi tanda seseorang terbiasa bernapas lewat mulut, antara lain:

• Mulut terasa kering saat bangun tidur.

• Mendengkur atau tidur dengan mulut terbuka.

• Pada anak, wajah terlihat lebih panjang, muncul lingkaran hitam di bawah mata, lubang hidung sempit, serta suara sengau saat berbicara.

Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi spesialis ortodontis untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Dampak kesehatan

Bernapas lewat mulut tidak hanya mengganggu fungsi gigi dan rahang, tetapi juga membawa sejumlah risiko kesehatan lain. Fauzia menjelaskan beberapa dampak yang bisa muncul, yakni:

1. Mulut kering

Produksi air liur berkurang sehingga kebersihan mulut terganggu. Ini bisa memicu gigi berlubang dan penyakit gusi.

2. Gangguan bentuk wajah

Anak yang sering bernapas lewat mulut dapat mengalami pertambahan vertikal pada wajah bagian bawah atau dikenal dengan istilah long face.

"Perawatan ortodontik dapat membantu memperbaiki posisi gigi, sekaligus mendorong pasien agar kembali terbiasa bernapas melalui hidung. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang," kata Fauzia.

[Gambas:Video CNN]

(tis/tis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER