Macan tutul yang lepas dari kandang karantina di Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, masih belum ditemukan hingga hari ini (3/9).
Menurut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, macan tutul diduga mengarah menuju kawasan hutan Gunung Tangkuban Parahu.
Kepala BBKSDA Jawa Barat, Agus Arianto, menyebut dugaan itu didasarkan pada temuan jejak satwa yang ditemukan tim pencari di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kita prediksi ke situ, jejak terakhirnya memang mengarah ke sana (Gunung Tangkuban Parahu)," kata Agus di Bandung, seperti dilansir Antara, Rabu (3/9).
Agus menilai, sejak awal pihaknya telah memperkirakan macan tutul tersebut bakal memilih bergerak ke arah hutan terdekat karena sifat alaminya yang menghindari manusia dan keramaian.
"Kita juga sudah prediksi, mungkin kalau ini kan sifatnya menghindari manusia dan keramaian. Makanya kita perkirakan arahnya menuju wilayah yang aman dan nyaman," ungkapnya.
Dia menuturkan, pencarian dan observasi masih terus dilakukan di area yang diprediksi menjadi lokasi keberadaan macan tutul itu. Pencarian saat ini melibatkan pemerhati macan tutul serta pihak dari Taman Nasional Ujung Kulon.
"Sekarang kita terus observasi ke arah situ. Untuk memastikan, teman-teman sejak dua hari terakhir sudah melakukan pengecekan di sana, karena memang wilayah itu habitatnya," kata Agus.
Sebelumnya, Lembang Park and Zoo membenarkan adanya seekor macan tutul yang kabur dari kandang karantina.
Satwa tersebut adalah hasil penyelamatan BBKSDA Jabar dari Kabupaten Kuningan pada Selasa (26/8) untuk menjalani observasi kesehatan sebelum dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Cikuray.
Namun, pada Kamis (28/8), satwa itu kabur setelah menjebol atap kandang karantina. Sejak saat itu, tim gabungan yang terdiri atas BBKSDA Jabar, TNI, kepolisian, hingga pihak Lembang Park and Zoo terus melakukan pencarian.
(wiw)