Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki sifat antibiotik dan anti-inflamasi. Senyawa ini membantu melawan bakteri penyebab diare sekaligus memperbaiki kondisi pencernaan.
Untuk menggunakannya, cukup tambahkan sejumput kunyit ke dalam segelas air hangat, aduk rata, dan minum dua hingga tiga kali sehari. Penggunaan rutin kunyit dapat mempercepat pemulihan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut WebMD, belum banyak bukti medis yang mendukung cuka apel sebagai obat langsung untuk diare. Namun, beberapa studi menunjukkan, cuka apel dapat membantu melawan infeksi bakteri seperti E. coli yang menyebabkan diare.
Hanya saja, karena cuka apel bersifat asam dan bisa mengiritasi lambung yang sensitif, sebaiknya hindari penggunaan cuka apel saat diare kecuali sudah mendapat persetujuan dokter.
Bahan dapur yang satu ini kaya akan antioksidan dan memiliki sifat karminatif yang membantu memperlancar pencernaan serta mengurangi kembung.
Air jinten juga membantu meningkatkan aktivitas enzim dalam usus sehingga penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal.
Cara membuatnya, rebus satu sendok teh biji jinten dalam 200 ml air, saring, dan minum selagi hangat. Untuk hasil maksimal, kamu bisa menambahkan sedikit garam atau madu.
Pala memiliki sifat astringen yang membantu mengencangkan lapisan usus dan mengurangi diare. Selain itu, pala memiliki efek antibakteri yang melawan mikroorganisme penyebab gangguan pencernaan.
Kamu bisa campurkan sejumput bubuk pala ke dalam segelas air hangat atau susu, lalu diminum sekali sehari. Namun, konsumsi pala harus dibatasi, karena kelebihan dapat menyebabkan pusing dan efek samping lain.
Diare memang bisa sangat mengganggu, tetapi dengan memanfaatkan obat alami untuk diare dari bahan-bahan dapur di atas, kamu bisa mempercepat proses penyembuhan.
Kalau diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai gejala lain seperti demam tinggi dan darah pada tinja, segera konsultasikan ke dokter.
(rea/asr)