Mengenal Hemodialisis, Terapi Penting bagi Pasien Gagal Ginjal
Penyakit ginjal kronik kini menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Ketika ginjal tidak mampu bekerja optimal, tubuh kehilangan kemampuan untuk membuang racun dan cairan berlebih.
Salah satu terapi utama yang digunakan untuk membantu pasien bertahan hidup adalah hemodialisis.
Hemodialisis atau HD, sering dikenal dengan istilah "cuci darah". Ini merupakan prosedur medis yang dilakukan dengan cara mengalirkan darah pasien keluar tubuh, membersihkannya melalui alat khusus bernama dialyzer, lalu mengembalikannya lagi ke tubuh.
Proses ini biasanya berlangsung 3-4 jam dan dilakukan tiga kali seminggu.
"Meski bukan solusi permanen, hemodialisis menjadi penopang hidup penting bagi pasien gagal ginjal stadium akhir," kata Dokter Konsultan Ginjal-Hipertensi di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Muthalib Abdullah dalam keterangan tertulis, Senin (29/9).
Muthalib menjelaskan, dalam prosedur ini, darah pasien mengalir melalui selang ke mesin dialisis. Di dalam mesin, darah melewati membran khusus yang berfungsi seperti ginjal buatan.
Limbah metabolisme, kelebihan cairan, serta racun disaring, sementara darah bersih dikembalikan ke tubuh pasien.
Proses ini membantu menjaga keseimbangan elektrolit, mencegah penumpukan cairan, serta mengurangi risiko komplikasi seperti sesak napas atau tekanan darah tinggi.
Dampak bagi pasien
Pasien yang menjalani hemodialisis dapat merasakan perbaikan kualitas hidup, meski prosedur ini cukup menyita waktu dan energi.
"HD memang menolong pasien, tetapi disiplin sangat penting. Pasien harus mengikuti jadwal dengan teratur agar hasilnya optimal," jelas Muthalib.
Selain itu, pasien tetap perlu menjaga pola makan, membatasi asupan cairan, serta rutin memeriksakan kesehatan. Hemodialisis bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan bagian dari upaya panjang untuk menjaga tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Seiring berkembangnya teknologi medis, prosedur hemodialisis juga terus mengalami peningkatan. Namun, akses yang merata serta edukasi pasien masih menjadi tantangan di banyak wilayah.
Lihat Juga : |
Bagi pasien gagal ginjal kronik, hemodialisis memberikan harapan untuk tetap melanjutkan hidup, sembari menunggu terapi lain yang lebih definitif seperti transplantasi ginjal.
"Terapi ini bukan sekadar cuci darah, tapi jembatan bagi pasien agar bisa beraktivitas dan mempertahankan kualitas hidup," pungkas Muthalib.
(tis/tis)