Turis AS Masuk Negara-Negara Eropa Bakal Wajib Pakai Sidik Jari

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 15:00 WIB
Ilustrasi sejumlah turis AS masuk negara Eropa. (AFP/TOBIAS SCHWARZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Turis Amerika Serikat (AS) yang bepergian ke sebagian besar destinasi di Eropa akan segera menghadapi kebijakan perbatasan baru.

Mulai 12 Oktober 2025, 29 negara di Eropa, termasuk anggota Area Schengen, akan mulai mengimplementasikan Sistem Masuk/Keluar (Entry/Exit System - EES).

Di bawah kebijakan baru ini, pengunjung akan diwajibkan memberikan data biometrik, yaitu pemindaian sidik jari dan foto wajah, saat kedatangan dan keberangkatan.

Negara-negara seperti Prancis, Italia, Portugal, Inggris Raya, dan 25 negara Eropa lainnya akan mulai menerapkan EES secara bertahap selama kurang lebih enam bulan.

Seperti dilansir Fox News, menurut situs resmi Uni Eropa (EU), implementasi elemen-elemen EES, termasuk pengumpulan data biometrik, akan dilakukan secara bertahap di berbagai titik perbatasan.

Ini berarti data biometrik mungkin tidak langsung dikumpulkan di setiap titik penyeberangan perbatasan pada hari pertama.

Penerapan EES bertujuan untuk:

- Memodernisasi pengelolaan perbatasan di seluruh Eropa.

- Meningkatkan keamanan untuk memerangi penipuan dan terorisme.

- Melacak masa tinggal pengunjung di Area Schengen, yaitu zona 29 negara yang mengizinkan pergerakan bebas melintasi perbatasan internal. Sistem ini akan dapat melacak jika pengunjung melebihi batas waktu tinggal.

Bagi pemegang paspor biometrik yang berisi chip data biometrik pribadi, tersedia sistem swalayan untuk memperlancar proses. Meskipun demikian, paspor wisatawan akan tetap dicap seperti biasa.

Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri telah mengeluarkan pengumuman layanan publik kepada warga negaranya, mengingatkan bahwa mereka harus bersiap menghadapi pemeriksaan perbatasan otomatis dan pengumpulan data biometrik secara digital.

Konsekuensi Bagi Wisatawan

EU menyatakan bahwa ada perlindungan yang diberlakukan untuk memastikan data biometrik aman dan hanya akan disimpan di EES selama diperlukan dan untuk tujuan pengumpulan data.

Namun, terdapat ketentuan ketat yang harus dipatuhi: Jika seorang wisatawan menolak memberikan data biometrik (sidik jari dan foto), orang tersebut akan ditolak masuk ke negara tersebut. Apakah Anda sudah familiar dengan persyaratan biometrik di negara lain?

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK