Bukan Masalah Sepele, Ini Bahaya Kelebihan Lemak di Hati

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 07:45 WIB
Ilustrasi. Hati yang sehat memiliki sedikit kandungan lemak. Saat jumlahnya menumpuk, Anda perlu waspada akan bahaya kelebihan lemak di hati. (Getty Images/iStockphoto/bingokid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sedikit lemak di hati terbilang normal. Sebaliknya, kelebihan lemak di hati jadi sesuatu yang tidak bisa disepelekan. Anda perlu waspada akan bahaya kelebihan lemak di hati atau steatosis hati.

Hati merupakan organ terbesar kedua tubuh. Organ ini bertugas memproses nutrisi dari makanan dan minuman, sekaligus menyaring zat berbahaya dari darah.

Saat lemak pada hati menumpuk, kondisi ini memicu peradangan hati yang dapat merusak hati dan membentuk jaringan parut. Melansir Heathline, dalam kasus yang parah, jaringan parut dapat menyebabkan gagal hati.

Bahaya kelebihan lemak di hati

Kondisi hati dengan lemak menumpuk disebut steatosis hati. Hati dengan fungsi yang sehat tetap memiliki lemak dalam jumlah kecil. Namun ketika jumlahnya lebih dari 5 persen dari berat hati maka muncul masalah.

Istilah steatosis hati menggantikan perlemakan hati (fatty liver) sejak 2023. Melansir dari Cleveland Clinic, istilah ini memiliki cakupan lebih luas mengenai penyebab penumpukan lemak pada hati.

Berikut beberapa tipe steatosis hati.

1. Penyakit hati terkait alkohol

Penyakit hati terkait alkohol atau alcohol-related liver disease terjadi akibat konsumsi alkohol berlebihan.

Setiap kali hati menyaring alkohol, beberapa sel hati mati. Sebenarnya hati dapat memproduksi sel baru. Namun karena terlalu banyak alkohol, jumlah produksi sel baru tidak dapat mengimbangi jumlah sel mati.

2. Penyakit hati steatotis terkait disfungsi metabolik

Sebelumnya, penyakit hati steatotis terkait disfungsi metabolik (metabolic dysfunction-associated steatotic liver disease) disebut penyakit perlemakan hati non-alkohol.

Istilah baru digunakan untuk mencerminkan penumpukan lemak berkaitan dengan kardiometabolik.

Faktor yang terkait metabolic dysfunction-associated steatotic liver disease (MASLD) antara lain, obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan kelainan lipid (senyawa lemak pada sel).

3. Steatohepatitis terkait metabolik

Steatohepatitis terkait metabolik atau metabolic-associated steatohepatitis (MASH) merupakan bentuk MASLD yang serius.

Penumpukan lemak berkembang jadi peradangan, lalu kerusakan jaringan, dan jaringan parut (fibrosis).

4. MASLD dan peningkatan konsumsi alkohol

MASLD dan peningkatan konsumsi alkohol (MetALD) berarti faktor metabolik ditambah konsumsi alkohol berperan dalam penumpukan lemak pada hati.

Konsumsi alkohol terbilang berlebihan saat wanita mengonsumsi lebih dari 140 gram per minggu, sedangkan pria lebih dari 210 gram per minggu.

5. Bentuk steatosis hati lain

Berbagai obat dan penyakit bisa memicu penumpukan lemak di hati. Kadang layanan kesehatan tidak dapat mengidentifikasi penyebab yang spesifik.

Apa steatosis hati adalah masalah serius?

Bahaya kelebihan lemak di hati atau steatosis hati dalam kebanyakan kasus tidak memicu masalah serius. Namun di beberapa kasus lain, kondisi ini berkembang menjadi penyakit hati dengan beberapa tahap sebagai berikut.

1. Hepatitis

Tahap ini disebut steatohepatitis. Hati berubah dari berlemak menjadi meradang (bengkak). Peradangan ini merusak jaringan.

2. Fibrosis

Tahap fibrosis merupakan pembentukan jaringan parut yang membuat hati jadi kaku dan rusak.

3. Sirosis hati

Jaringan parut perlahan menggantikan jaringan sehat atau disebut sirosis hati. Tanpa pengobatan yang tepat, sirosis hati dapat mengarah pada gagal hati dan kanker hati.

(els/els)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK