Tanda Kamu Kekurangan Kalsium, dari Kesemutan sampai Masalah Mental

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 08:30 WIB
Kekurangan kalsium atau hipokalsemia memiliki sejumlah gejala yang patut diwaspadai. Tanda ini tidak sebatas pada masalah tulang dan gigi.
Ilustrasi. Kebutuhan kalsium bisa dipenuhi dari sejumlah makanan. Anda pun perlu mengenali tanda tubuh kekurangan kalsium. (Getty Images/bit245)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Anda rentan mengalami hipokalsemia atau kondisi kekurangan kalsium saat menerapkan pola makan minim kalsium. Berikut tanda tubuh kekurangan kalsium yang patut diwaspadai.

Sebenarnya tidak sulit memenuhi kebutuhan kalsium dari pangan sehari-hari. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu dan produk turunan susu, sereal dengan tambahan kalsium, juga beberapa jenis ikan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalsium dikenal sebagai mineral esensial untuk pembentukan tulang dan gigi. Tubuh tidak bisa menjalankan fungsinya saat kadar kalsium rendah atau hipokalsemia. Sayangnya, ciri-ciri kekurangan kalsium pada tahap awal sulit dideteksi.

Tanda tubuh kekurangan kalsium

Melansir GoodRX, kadar kalsium yang normal di dalam darah, biasanya antara 8,8 mg/dL hingga 10,4 mg/dL. Namun rentang normal ini tentunya bisa berbeda-beda di setiap laboratorium.

Biasanya kebutuhan kalsium bisa tercukupi dari pangan sehari-hari. Namun kadang ada orang yang memerlukan suplementasi agar kebutuhannya tercukupi. 

Sebaiknya kenali ciri-ciri tubuh yang kekurangan kalsium agar bisa segera ditindaklanjuti sebelum terlambat.

1. Mati rasa dan kesemutan di jari

Kalsium berperan penting dalam sistem saraf pusat. Saat tubuh kekurangan kalsium, saraf terutama di bagian ujung tubuh, seperti tangan, kaki, jari tangan, hingga ke jari kaki, bisa mengalami gangguan.

Akibatnya, Anda bisa saja merasakan mati rasa atau kesemutan yang tentunya mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Kelelahan

Rasa lelah yang berlebihan sering kali menjadi gejala yang sulit diidentifikasi penyebabnya. Pada kasus kekurangan kalsium, kelelahan terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk berfungsi optimal.

Kelelahan ini juga bisa memicu gejala lain, misalnya, nyeri tubuh, kekakuan, dan suasana hati yang buruk.

3. Nyeri dan kejang otot

Kalsium tidak hanya penting untuk tulang, tetapi juga berperan pada fungsi otot, khususnya dalam proses kontraksi dan relaksasi otot.

Tanda tubuh kekurangan kalsium salah satunya otot menjadi lemah serta sering mengalami nyeri, kaku, dan kejang. 

4. Gangguan kognitif

Kekurangan kalsium juga dapat memengaruhi fungsi otak. Anda bisa saja mengalami gejala seperti brain fog, pusing, hingga kebingungan.

Mengutip Cleveland Clinic, beberapa penelitian menunjukkan, asupan kalsium yang cukup dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.

5. Masalah gigi

Sebagian besar kalsium tubuh disimpan di tulang dan gigi. Tidak heran kekurangan kalsium bisa membuat gigi menjadi rapuh.

Hipokalsemia bisa menyebabkan enamel gigi melemah, meningkatkan risiko gigi berlubang, bahkan berpotensi menyebabkan kerontokan gigi.

Masalah gigi akibat kekurangan kalsium biasanya berkembang secara perlahan dan baru terlihat setelah bertahun-tahun.

6. Katarak dan perubahan penglihatan

Kadar kalsium yang rendah juga dapat menyebabkan gangguan mata, seperti katarak yang mengaburkan penglihatan.

Selain itu, kekurangan kalsium juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena degenerasi makula atau age-related macular degeneration (AMD).

AMD menyebabkan penglihatan tengah menjadi buram atau terdistorsi. Perubahan penglihatan ini biasanya berkembang secara bertahap.

7. Depresi

Melansir Medical News Today, ada bukti yang mengindikasikan bahwa kekurangan kalsium bisa terkait dengan gangguan suasana hati, termasuk depresi.

Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan ini, kalau Anda mengalami gejala depresi dan curiga kekurangan kalsium, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. 

8. Osteopenia dan osteoporosis

Jika Anda sudah mengidap osteopenia (penurunan massa tulang) dan osteoporosis (penurunan kepadatan tulang) maka, artinya kekurangan kalsium pada tubuh sudah cukup parah.

Mengutip Very Well Health, seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 30 tahun, tulang mulai kehilangan kalsium secara alami.

Akan tetapi, jika asupan gizi tidak seimbang dan mengalami kekurangan kalsium terus-menerus maka, risiko mengalami osteopenia dan osteoporosis akan meningkat.

Sayangnya, banyak orang yang baru menyadari kondisi ini setelah mengalami patah tulang akibat tulang rapuh.

(rea/els)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER