Membatasi asupan karbohidrat dan gula menjadi kunci utama penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Meski sayuran selalu direkomendasikan sebagai makanan sehat, ternyata tak semua jenis sayur cocok dikonsumsi penderita diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sayuran umumnya sehat dan kaya serat, beberapa jenis sayuran mengandung pati tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali sayuran yang tidak boleh dimakan penderita diabetes atau setidaknya dikonsumsi dengan sangat hati-hati.
Mengonsumsi sayuran berpati tinggi secara berlebihan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang sulit dikendalikan. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh memakannya sama sekali.
"Sebaiknya batasi jumlahnya dan padukan dengan makanan yang lebih tinggi protein dan lemak untuk mengimbangi lonjakan gula darah," ujar dietisien sekaligus edukator diabetes, Harland Adkins, seperti dikutip dari All Recipes.
Jadi, sayuran berpati tinggi apa saja yang perlu dibatasi konsumsinya? Ini dia daftarnya.
Jagung memang lezat sebagai pelengkap hidangan dalam sup atau sekadar dimakan begitu saja jika direbus.
Sayangnya, jagung mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu sekitar 21 gram (g) per setengah cangkir jagung pipil. Sayangnya, seratnya pun rendah, hanya 2 g.
Kandungan pati yang tinggi dapat memicu kenaikan gula darah jika dikonsumsi dalam porsi besar. Jadi, kalau kamu menyukai jagung, batasi porsinya untuk membantu mengurangi lonjakan gula darah.
Kentang, termasuk ubi jalar, merupakan sayuran berpati tinggi. Keduanya mengandung karbohidrat dalam jumlah besar yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi kentang. Porsi idealnya, yakni sekitar satu cangkir kentang panggang atau setengah cangkir kentang tumbuk.
Selain itu, hindari kentang yang sudah diproses seperti keripik atau kentang goreng, karena bisa menyebabkan asupan lemak berlebih dan konsumsi kalori tidak terkontrol.
![]() |
Labu madu atau butternut squash sering dianggap sebagai sayuran sehat karena kaya vitamin. Sayangnya, kandungan karbohidratnya cukup tinggi, yakni sekitar 16 g per cangkir dengan serat kurang dari 3 g.
Hal ini membuat labu madu kurang ideal untuk penderita diabetes yang harus memantau asupan karbohidratnya secara ketat.
Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya batasi porsi dan kombinasikan dengan sayuran hijau yang kaya serat.
Wortel mentah memiliki indeks glikemik yang rendah dan biasanya aman untuk penderita diabetes. Namun, wortel yang sudah dimasak mengalami peningkatan indeks glikemik hingga mencapai sekitar 85.
Menurut Times of India, proses memasak dapat memecah serat dalam wortel, sehingga gula lebih mudah terserap tubuh dan menyebabkan lonjakan gula darah.
Meskipun kacang polong kaya nutrisi, sayuran ini juga termasuk berpati tinggi dengan kandungan karbohidrat sekitar 21 g per cangkir.
Kandungan pati yang tinggi ini dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang cukup tajam. Oleh karena itu, kacang polong kurang cocok dijadikan pilihan utama bagi penderita diabetes.
Mengenali sayuran yang tidak boleh dimakan penderita diabetes sangat penting untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi beberapa sayuran di atas dan lebih mengutamakan sayuran rendah pati yang kaya serat dan vitamin.
(rea/asr)