Bahaya! Hindari Minum Cuka Apel Bersama 6 Jenis Obat Ini

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Okt 2025 12:00 WIB
Sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan medis bersama dengan obat herbal termasuk cuka apel.
Ilustrasi. Meski banyak manfaatnya, tapi sebaiknya konsumsi cuka apel tidak dilakukan bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut. (Nazhifah Husna S)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Tidak semua pengobatan herbal dapat berdampingan dengan pengobatan medis. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan berikut maka, sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan cuka apel.

Sebagian orang memanfaatkan cuka apel untuk berbagai macam keperluan seperti, membantu menurunkan berat badan, mengatur kadar gula darah, menyehatkan jantung, dan melindungi fungsi pencernaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menawarkan banyak manfaat tapi konsumsi cuka apel tidak boleh sembarangan. Selain karena kandungan asamnya tinggi, cuka apel bisa memicu efek tertentu saat berinteraksi dengan obat-obatan medis.

Oleh karenanya, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut, sebaiknya hindari cuka apel untuk sementara.

1. Obat diabetes

Banyak penderita diabetes menggabungkan cuka apel bersama bersamaan dengan pengobatan medis dan perubahan gaya hidup. Cuka apel memang terbukti membantu menurunkan gula darah.

Akan tetapi, insulin dan cuka apel dapat menyebabkan hipokalemia atau kadar kalium rendah. Ketika keduanya digabungkan, tubuh berisiko kekurangan kalium.

Kemudian, konsumsi cuka apel bersama dengan obat diabetes oral atau obat suntik bisa membuat kadar gula darah terlalu rendah.

2. Obat diuretik

Obat diuretik umumnya diresepkan untuk pasien hipertensi, gagal jantung kongesti, dan edema (retensi cairan).

Obat diuretik punya efek samping umumnya berupa hipokalemia. Saat dikonsumsi bersama cuka apel yang juga menurunkan kadar kalium, tentu hal ini berisiko.

3. Obat tekanan darah lain

Tekanan darah tinggi dan kondisi lain terkait jantung kadang menggunakan penghambat enzim pengubah angiotensin seperti Altace (ramipil) atau penghambat reseptor angiotensin seperti Cozaar (losartan). Golongan obat-obatan ini dapat meningkatkan kadar kalium (hiperkalemia).

Jika dikonsumsi bersama cuka apel maka bisa memengaruhi keseimbangan kalium Anda. Sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakannya bersamaan.

4. Digoksin

Digoksin merupakan obat resep yang digunakan untuk mengobati gagal jantung dan aritmia (irama jantung tidak teratur).

Kombinasi digoksin dan cuka apel tidak disarankan sebab cuka apel menurunkan kadar kalium tubuh dan bisa meningkatkan risiko toksisitas digitalis (efek samping digoksin).

Kondisi ini memicu gejala kebingungan, detak jantung cepat, masalah perut, bengkak, kesulitan bernapas dan perubahan penglihatan.

5. Obat laksatif

Obat laksatif biasa digunakan untuk mengatasi sembelit. Obat seperti Correctol atau Dulcolax (bisacodyl) bisa menurunkan kadar kalium terutama jika dalam dosis tinggi dan jangka panjang.

Oleh karenanya, tidak disarankan menggabungkan jenis laksatif tersebut dengan cuka apel.

6. Obat penurun berat badan

Obat-obatan seperti Ozempic (semaglutide) dan Mounjaro (tirzepatide) disetujui untuk diabetes tipe 2. Namun obat-obatan ini sering digunakan untuk menurunkan berat badan.

Obat sejenis dengan merek Wegovy dan Zepbound pun digunakan untuk keperluan serupa. Semuanya dapat menurunkan gula darah.

Konsumsi bersamaan dengan cuka apel dapat menurunkan kadar gula darah drastis sampai berisiko hipoglikemia.

(els/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER