Kota di Thailand, Pattaya, menempati peringkat ke-8 dalam daftar 10 kota terburuk secara global untuk aksi copet dan penipuan atau scam, menurut laporan dari Compare the Market.
Compare the Market sendiri merupakan situs pembanding harga asuransi berbasis di Inggris, yang melakukan studi perihal kasus copet dan penipuan di berbagai kota di dunia.
Pattaya sendiri sebelumnya sudah dikenal sebagai salah satu kota dengan red district terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Compare the Market, Kota Pattaya meraih skor 44,43 dari 100 poin, dengan sekitar 3,1 penyebutan penipuan tercatat dalam setiap 1.000 ulasan pengunjung.
"Pemandangan pesta Pattaya yang semarak juga menarik para oportunis," tulis laporan situs tersebut, seperti dilansir dari VN Express.
Situs itu menambahkan bahwa pedagang kaki lima dan kawasan kehidupan malam adalah tempat di mana wisatawan perlu lebih waspada terhadap barang bawaan mereka.
Pattaya, yang berjarak sekitar dua jam berkendara dari Bangkok, terkenal dengan pantai pasirnya yang panjang, pagoda Buddha, dan hiburan malamnya.
Studi oleh Compare the Market ini menilai lebih dari 75 kota di seluruh dunia berdasarkan risiko yang dirasakan terkait pencurian atau penipuan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan jumlah penyebutan penipuan dan pencopetan per 1.000 ulasan pengunjung. Studi ini juga mengevaluasi seberapa sering pengunjung menyuarakan kekhawatiran tentang dirampok atau dijambret di lokasi tertentu.
Lebih mengejutkan, Bangkok dinobatkan sebagai kota terburuk di dunia untuk copet dan penipuan. Selain itu, Phuket, yang merupakan destinasi pantai populer lainnya di Thailand, juga muncul dalam daftar tersebut, menduduki peringkat ke-9.
Kementerian Pariwisata Thailand melaporkan bahwa kedatangan turis asing dari 1 Januari hingga 12 Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 7,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 25,1 juta wisatawan.
(wiw)