Hampir semua orang pernah mengalami radang tenggorokan, kondisi yang ditandai dengan rasa sakit atau iritasi di tenggorokan, terutama saat menelan.
Umumnya, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus seperti flu atau pilek dan bisa sembuh tanpa pengobatan khusus. Namun, menurut Mayo Clinic, radang yang disebabkan oleh bakteri seperti streptokokus memerlukan antibiotik untuk penyembuhannya.
Selain infeksi, sejumlah faktor lain juga bisa memicu radang tenggorokan, termasuk minuman yang sering dikonsumsi banyak orang setiap hari, yakni kopi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rachna Mehta Shroff, ahli bedah kepala dan leher sekaligus spesialis THT, kopi mengandung kafein yang bersifat diuretik atau pengering.
"Jika dikonsumsi berlebihan, kopi dapat menyebabkan dehidrasi dan iritasi pada tenggorokan. Selain itu, kopi juga bisa memperburuk masalah asam lambung," ujar Rachna, dikutip dari Only My Health.
Dia menambahkan, konsumsi satu hingga dua cangkir kopi per hari masih tergolong aman. Masalah muncul ketika kopi diminum terus-menerus sepanjang hari tanpa diimbangi air putih yang cukup.
Kekurangan cairan dapat membuat tenggorokan kering dan lebih mudah teriritasi.
Kebiasaan lain yang perlu dihindari adalah minum kopi saat perut masih kosong, misalnya setelah bangun tidur. Setelah hampir sembilan jam tanpa makanan, perut berada dalam kondisi sensitif terhadap kafein, sehingga lebih rentan mengalami iritasi atau gangguan pencernaan.
Rachna menyarankan untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum menikmati kopi pagi.
Konsumsi kopi berlebihan juga bisa memicu penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Menurut Everyday Health, GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat katup esofagus bagian bawah tidak menutup sempurna.
Minuman seperti kopi, cokelat, dan makanan asam dapat melemahkan katup ini, menyebabkan asam naik ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar atau nyeri.
Gejala lain yang sering muncul antara lain suara serak, nyeri dada, tenggorokan terasa sesak, kesulitan menelan, atau sensasi seperti ada makanan tersangkut di tenggorokan.
Meski memiliki efek stimulan yang bisa meningkatkan kewaspadaan dan performa, konsumsi kopi tetap perlu dibatasi agar tidak menimbulkan efek samping.
Bagi orang dewasa yang sehat, batas aman konsumsi kafein adalah sekitar 400 miligram per hari atau setara empat cangkir kopi.
Jika tenggorokan terasa kering atau iritasi setelah minum kopi, cobalah mengurangi konsumsi atau beralih ke kopi decaf (tanpa kafein). Teh chamomile juga bisa menjadi alternatif yang lebih menenangkan tenggorokan.
Selain itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air putih. Setelah makan, usahakan untuk tidak langsung berbaring dan tetap dalam posisi tegak selama beberapa jam guna mencegah naiknya asam lambung.
(rea/tis)