Mengintip 'Isi' Ya Dom, Inhaler Herbal Thailand yang Kini Jadi Polemik
Inhaler kecil beraroma menyegarkan yang kerap dijadikan oleh-oleh dari Thailand kini tengah jadi sorotan. Lebih dari dua juta inhaler herbal merek Hong Thai disita pemerintah Thailand setelah gagal dalam uji kualitas kesehatan.
Hong Thai Herbal bahkan menarik sejumlah produk inhaler Formula 2 yang populer, karena tidak memenuhi standar uji kontaminasi mikroba dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA).
Inhaler herbal yang dikenal dengan nama ya dom ini sangat populer di Thailand. Banyak orang menggunakannya untuk melegakan saluran hidung, menenangkan pikiran, hingga menjaga fokus saat perjalanan jauh.
Kandungan inhaler Thailand
Penggunaan aromaterapi di Asia memang bukan hal baru. Catatan sejarah menunjukkan praktik ini sudah ada sejak zaman Tiongkok, India, dan Mesir kuno.
Di Thailand sendiri, kebiasaan menghirup aroma herbal berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja Rama II (1809-1824).
Melansir South China Morning Post, penyair terkenal Sunthorn Phu dalam karyanya Nirat Phukhao Thong bahkan menyinggung kecintaan sang raja terhadap wewangian. Sejak saat itu, ya dom menjadi bagian dari budaya keseharian masyarakat Thailand.
Kini, bentuknya pun beragam, mulai dari stik inhaler, potongan herbal kering dalam botol, minyak cair, hingga salep. Namun, bentuk paling populer tetaplah inhaler herbal yang mudah dibawa ke mana-mana.
Meski setiap merek memiliki formula berbeda, bahan utama inhaler herbal Thailand umumnya terdiri dari empat komponen utama berikut:
1. Menthol
Memberikan sensasi dingin dan segar, membantu melegakan hidung tersumbat, serta meredakan sakit kepala ringan.
2. Camphor (kamper)
Dikenal dengan aroma khas yang menenangkan, kamper sering digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat dan rasa pusing.
3. Minyak Eukaliptus
Berfungsi meredakan sumbatan sinus, memiliki sifat antiseptik dan deodoran alami, serta dikenal dapat mengusir serangga.
4. Borneol
Senyawa aromatik alami yang memberikan efek menenangkan dan dipercaya mampu mengurangi rasa pusing.
Lihat Juga : | 
Beberapa merek juga menambahkan zat dekongestan seperti oxymetazoline atau pseudoephedrine untuk membantu melancarkan pernapasan.
Namun, penggunaan zat ini tidak disarankan lebih dari satu hingga dua minggu, karena bisa merusak jaringan hidung dan menyebabkan efek pantulan, di mana hidung justru makin tersumbat.
(tis/tis)