Taman Ria Senayan, nama yang mungkin tak asing di telinga warga Jakarta. Dulunya tempat wisata ini sangat populer di tahun 1970-an, bahkan disebut di dalam lagu Rhoma Irama berjudul "Terjana".
Taman Ria Senayan adalah tempat wisata yang menawarkan banyak wahana permainan yang menguji adrenalin. Di era kejayaannya, tempat ini digandrungi banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun seiring berjalannya waktu, tempat ini semakin kalah saing dengan destinasi wisata baru yang terus bermunculan. Sisa kekuatan Taman Ria Senayan untuk terus bertahan akhirnya habis pada tahun 2010, taman ini resmi tutup permanen dan dibongkar.
Kini, lokasi Taman Ria Senayan dibangun sebuah mal bernama Senayan Park atau Spark. Dibawah bendera PT Ariobimo Laguna Perkasa dan dikelola Lippo Group, tempat ini kembali ramai dikunjungi sebagai mal.
Depok juga memiliki tempat wisata yang pernah ramai tapi kini terbengkalai. Depok Fantasi Waterpark atau juga dikenal sebagai Aladin Waterpark, dulunya pionir wisata rekreasi air di Kota Depok.
Lagi-lagi karena pandemi Covid-19, Depok Fantasi Waterpark juga menjadi salah satu korban dan terpaksa berhenti beroperasi.
Saat itu berlokasi di Jalan Boulevard Grand Depok City, kini tak ada lagi sisa-sisa bangunan yang mengingatkan keberadaan Depok Fantasi Waterpark. Seluruhnya sudah rata dengan tanah dan dialihfungsikan menjadi kompleks perumahan.
Wonderia Semarang adalah taman wisata yang selalu ramai pengunjung untuk seru-seruan menikmati wahana permainan, terlebih lagi lokasinya ada di tengah kota.
Tapi, sebuah tragedi tak diinginkan terjadi di sana. Pada 15 November 2007, wahana plane tower (balon udara) terjatuh dan mengakibatkan 16 orang luka-luka. Ternyata, kecelakan ini bukan yang pertama kali, tahun sebelumnya tepatnya Februari 2006, peristiwa serupa pernah terjadi.
Akibat rentetan peristiwa itu, Taman Wonderia Semarang akhirnya ditutup pada 17 November 2007. Tak ada yang tahu kapan taman ini akan dibuka kembali, atau justru akan tutup permanen, nasibnya masih abu-abu. Namun, kabarnya lokasi bekas tempat wisata ini akan diubah menjadi hutan kota.
Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo, Jawa Tengah sering diserbu wisatawan, khususnya anak-anak. Dulu tempat ini sering dimeriahkan dengan pementasan seni musik lagu dangdut hingga musik rock.
Lokasinya di tengah kota dengan akses yang mudah untuk wisatawan membuat popularitas THR Sriwedari Solo semakin diakui.
Selang 32 tahun berjalan dengan naik turunnya dunia pariwisata, tempat ini harus mengakhiri operasionalnya bersamaan dengan berakhirnya kontrak pengelola dengan Pemkot Solo.
Kemudian, sisa bangunan THR Sriwedari diratakan untuk dibangun masjid di atas lahannya. Dikira akan membaik setelah dialihfungsikan, masjid ini justru berakhir mangkrak karena status kepemilikan tanah yang tidak jelas.
Hotel Gantung Purwakarta yang sempat viral. (Instagram/@skylodge.indonesia) |
Beberapa waktu lalu sempat viral Hotel Gantung Purwakarta atau Skylodge Padjajaran Anyar. Bahkan berita ini terdengar sampai ke kancah internasional karena keunikannya. Hotel ini menggantung di atas tebing setinggi 500 mdpl.
Untuk tiba di hotel, pengunjung perlu memanjat tebing menggunakan pijakan-pijakan kemudian meluncur melalui flying fox. Hotel ini berdiri di atas gunung batu andesit, Gunung Parang.
Sejak pandemi Covid-19, hotel ini tak lagi menerima tamu. Namun, tebing di Gunung Parang masih bisa didaki hingga hari ini.
(ana/asr)