Tamu Ditolak Masuk Hotel karena Telat Check-In, Berujung Lapor Polisi
Seorang tamu hotel wanita mengklaim bahwa sebuah hotel lokal di Hanoi, Vietnam, membatalkan reservasi menginapnya selama tiga malam yang telah dibayar penuh.
Seperti dilansir VN Express, kejadian itu membuat sang tamu melaporkan ke polisi hingga penyelidikan pun dilakukan terhadap pihak hotel yang membatalkan reservasi.
Usut punya usut, pembatalan sepihak dari hotel itu terjadi hanya karena ia terlambat tiba untuk check-in.
Pada 11 November 2025, polisi mengonfirmasi telah menemui pemilik Royal Hostel di Jalan Hang Chao, Hanoi, setelah wanita bernama Nguyen Y Quyen yang berasal dari Ho Chi Minh City ditolak check-in pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Padahal, ia telah memesan kamar untuk menginap dari 7 hingga 10 November 2025 melalui platform Agoda.
Quyen menjelaskan bahwa kedatangannya ke hotel tersebut tertunda karena urusan pribadi.
Namun, resepsionis hotel memberitahunya bahwa batas waktu check-in telah lewat dan kamar hotel sudah penuh. Quyen bersikeras ia tidak menerima pemberitahuan sebelumnya mengenai pembatalan tersebut.
Setelah ditolak, Quyen meninggalkan hotel dan mengunggah video insiden tersebut di akun media sosial Facebook-nya.
Hotel Akui Kesalahan dan Dihadapkan Denda
Pemilik hotel mengakui kepada polisi bahwa insiden tersebut terjadi persis seperti yang dilaporkan Quyen, meskipun ia beralasan saat itu memang tidak ada kamar tersisa.
Pihak hotel kemudian menghubungi Quyen untuk meminta maaf dan mengembalikan uangnya.
Polisi menyimpulkan bahwa hotel tersebut melanggar beberapa peraturan. Akibatnya, Royal Hostel berpotensi menghadapi denda hingga 20 juta Dong Vietnam atau sekitar US$759 atau Rp11,8 juta.
Kasus ini bisa menjadi peringatan bagi akomodasi terkait pentingnya komunikasi yang jelas dengan tamu hotel, terutama dalam hal kebijakan check-in larut malam.
(wiw)