Banyak orang tahu bahwa langsung tidur atau rebahan setelah makan bisa bikin berat badan naik. Namun, efeknya ternyata tidak berhenti di situ.
Kebiasaan ini juga dapat memicu sejumlah masalah kesehatan lain, terutama bila dilakukan setelah makan malam. Bagi orang dengan kondisi tertentu seperti hernia hiatus, obesitas, atau sleep apnea, risikonya bahkan lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli merekomendasikan memberi jeda 90 menit hingga 2 jam antara makan dan tidur agar tubuh punya cukup waktu mencerna makanan dengan optimal.
Lantas, masalah kesehatan apa saja yang mungkin muncul jika kita langsung tidur setelah makan? Berikut daftarnya:
Salah satu bahaya paling umum adalah gangguan pencernaan dan refluks asam lambung. Menurut Very Well Health, saat Anda langsung berbaring, posisi tubuh memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Akibatnya muncul sensasi terbakar di dada dan tenggorokan atau heartburn, yang tentu mengganggu kenyamanan tidur.
Tidur segera setelah makan bisa membuat metabolisme melambat. Kalori yang baru dikonsumsi tidak terbakar dengan baik dan berakhir disimpan sebagai lemak.
Jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, hingga kolesterol tinggi.
Makan berat sebelum tidur membuat tubuh tetap bekerja keras mencerna makanan sehingga suhu inti tubuh meningkat. Padahal, suhu tubuh idealnya menurun saat Anda bersiap tidur.
Refluks asam yang muncul juga bisa membuat Anda terbangun di tengah malam, membuat tidur tidak nyenyak.
Kadar gula darah akan meningkat setelah makan, terutama makanan tinggi karbohidrat. Jika Anda langsung tidur, tubuh tidak mendapat kesempatan membakar energi tersebut sehingga gula darah tetap tinggi lebih lama.
Dalam jangka panjang, ini bisa memicu resistansi insulin yang menjadi awal diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tidur setelah makan dan meningkatnya risiko strok. Meski mekanismenya belum sepenuhnya jelas, iritasi akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan diduga memengaruhi aliran darah dan kesehatan kardiovaskular.
Konsumsi makanan tinggi karbohidrat pada malam hari dapat menaikkan suhu inti tubuh dan detak jantung. Kondisi ini tidak ideal untuk tidur nyenyak karena tubuh membutuhkan suhu yang lebih rendah untuk beristirahat.
Ritme sirkadian mengatur siklus tidur dan bangun tubuh. Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat "membingungkan" jam biologis ini.
Dampaknya,Anda bisa kesulitan tidur tepat waktu atau mengalami penurunan kualitas tidur.
Bahaya tidur setelah makan jelas bukan hal sepele. Selain memberi jarak yang cukup antara makan dan tidur, cobalah menghindari makanan berlemak, tinggi gula, atau karbohidrat berat di malam hari.
Mulai sekarang, jangan langsung rebahan setelah makan, ya.
(tis/tis)