Travel Warning ke Jepang, Turis China Ramai-ramai Liburan ke Korsel
Di tengah ketegangan antara China dan Jepang, kini Korea Selatan menggeser Jepang jadi destinasi tujuan nomor satu bagi turis China. Akhir-akhir ini, justru didapati penjualan tiket penerbangan yang dipesan oleh warga China ke Korea Selatan terus meroket.
Hari Minggu (16/11) lalu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mendesak warganya untuk memboikot pariwisata ke Jepang, akibat dari komentar Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi yang kontroversial.
Pada hari yang sama, Kementerian Pendidikan China juga mengeluarkan peringatan studi di luar negeri dan menyarankan warga negaranya untuk pertimbangkan kembali rencana studi ke Jepang.
Setelah polemik ini memanas, pergeseran tujuan destinasi pelancong China langsung beralih ke Korea Selatan. Berdasarkan data dari agen perjalanan, Qunar, volume pencarian penerbangan ke Korea Selatan menduduki peringkat pertama sejak Senin, seperti dilansir dari Global Times.
Menyusul Korea Selatan, tujuan lain yang juga banyak dicari oleh pelancong China adalah Bangkok, Hong Kong, Singapura, Kuala Lumpur, Macau, Sydney, dan Bali. Khususnya Singapura, Sydney, dan Bali volume pencarian meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan minggu lalu.
Pada hari Sabtu (15/11), maskapai penerbangan China umumkan kebijakan terkait penanganan tiket penerbangan ke Jepang, memungkinkan penumpang yang memenuhi syarat mengubah atau mengembalikan tiket secara gratis. Di antaranya Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines, Hainan Airlines, Xiamen Airlines, Spring Airlines, dan Sichuan Airlines.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning mengatakan bahwa pernyataan Takaichi mengenai Taiwan ini sangat menyakiti perasaan orang China dan mempengaruhi pertukaran kunjungan kedua negara.
Mao mendesak agar Negerii Jepang tetap berkomitmen atas empat perjanjian diplomatik antara China dan Negeri Sakura, memperbaiki pernyataan dan tindakan yang salah, serta menghindari kerusakan lebih lanjut di hubungan kedua negara.
Kembali berbicara soal pemesanan penerbangan, Qunar menyebut destinasi perjalanan akhir tahun menjadi lebih beragam dan tersebar, bahkan beberapa negara menunjukkan peningkatan signifikan, termasuk Sri Lanka yang melonjak 36 persen dan Uzbekistan dengan kenaikan 21 persen.
Peneliti di Institut Penelitian Data Besar Qunar, Yang Han, mengatakan permintaan turis China untuk penerbangan internasional tetap kuat hingga akhir tahun 2025.
Beberapa pelancong yang awalnya berencana untuk mengunjungi Jepang, memutuskan bergeser ke tujuan lain. Korea Selatan sekarang telah menggeser Jepang sebagai tujuan perjalanan yang paling populer di kalangan turis China.
(ana/wiw)