Mata yang sehat itu seperti apa? Pertanyaan ini penting dijawab agar Anda bisa mengetahui kondisi penglihatan saat ini dan mendeteksi gangguan sejak dini.
Mata adalah organ vital yang memungkinkan kita melihat cahaya, warna, bentuk, hingga menangkap detail dunia di sekitar. Selain fungsinya yang penting, mata juga kerap disebut sebagai jendela jiwa. Karena itu, menjaga kesehatannya menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah mata Anda benar-benar sehat?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Planet Vision Eyecare dan Lighthouse Guild, berikut ciri-ciri mata yang sehat:
Salah satu ciri mata sehat adalah tidak adanya kondisi mata menonjol atau exophthalmos. Mata yang tampak melotot dapat berkaitan dengan penyakit Graves, gangguan kelenjar tiroid yang memicu produksi hormon tiroid berlebih (hipertiroidisme).
Kondisi ini biasanya disertai gejala lain seperti penurunan berat badan yang cepat, detak jantung tidak teratur, atau kecemasan berlebihan. Jika Anda melihat mata tampak menonjol, segera konsultasikan dengan dokter.
Cincin berwarna abu-abu atau putih di sekitar kornea, dikenal sebagai arcus senilis, kerap menjadi tanda kolesterol atau trigliserida tinggi.
Meski umum terlihat pada lansia, cincin ini juga bisa muncul pada usia muda jika terdapat gangguan metabolisme lemak. Kehadiran arcus senilis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Bila Anda melihat tanda ini, segera periksa kadar kolesterol.
Mata yang tampak buram atau berkabut dapat mengindikasikan katarak, yakni kondisi ketika lensa mata menjadi keruh dan menghambat cahaya masuk.
Katarak lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, tetapi bisa berkembang lebih cepat akibat diabetes, penggunaan obat tertentu, atau adanya tumor mata. Penglihatan kabur perlu segera diperiksakan karena katarak dapat diatasi dengan prosedur operasi.
Kelopak mata yang mengendur atau turun dari posisi normal disebut ptosis. Kondisi ini dapat menjadi gejala myasthenia gravis, gangguan autoimun yang memengaruhi kekuatan otot. Ptosis juga dapat muncul akibat kelainan saraf maupun penuaan.
Jika kelopak mata tampak turun tanpa sebab, pemeriksaan medis sangat diperlukan untuk memastikan penyebabnya.
Perbedaan ukuran pupil (anisocoria) atau kelopak mata yang mengendur sebelah bisa menjadi tanda sindrom Horner, kondisi langka yang berkaitan dengan masalah saraf, tumor, atau aneurisma di leher.
Jika Anda melihat perbedaan ukuran pupil atau kelopak mata turun pada salah satu mata, segera kunjungi dokter mata atau dokter saraf untuk evaluasi lebih lanjut.
Agar mata tetap sehat, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
• Pemeriksaan mata berkala, termasuk pemeriksaan dengan dilatasi.
• Menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
• Mengonsumsi makanan bergizi.
• Melindungi mata dari cedera.
• Menghindari dan berhenti merokok.
• Mengistirahatkan mata secara berkala, terutama saat bekerja di depan layar.
• Mencuci tangan dan merawat lensa kontak dengan benar.
• Mengetahui riwayat kesehatan mata keluarga.
Itulah penjelasan lengkap mengenai mata yang sehat itu seperti apa. Semoga bermanfaat dan membantu Anda lebih memahami kondisi penglihatan Anda.
(sac/tis)