500 Ribu Tiket Pesawat China ke Jepang Batal Imbas Travel Warning

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2025 16:00 WIB
Ilustrasi. Analis penerbangan memperkirakan, sebanyak 500 ribu tiket pesawat ke Jepang dibatalkan oleh pelancong China. (Matthew Smith)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang analis penerbangan memperkirakan sebanyak 500 ribu tiket pesawat ke Jepang berpotensi dibatalkan oleh pelancong China. Hal ini merupakan imbas dari China yang memperingatkan warganya untuk tidak mengunjungi Jepang.

Sebelumnya, hubungan China dan Jepang tengah menegang. Bermula dari komentar Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi yang menyarankan militer Jepang campur tangan jika Taiwan yang diinvasi China diserang.

Tak terima dengan komentar tersebut, China membalasnya dengan aksi boikot pariwisata Jepang. Warga China diperingatkan untuk menghindari perjalanan ke Jepang.

Serangan balasan dari China ini langsung berdampak pada pariwisata Jepang. Sontak saham perusahaan pariwisata dan ritel di Jepang anjlok hanya dalam hitungan hari.

Berdasarkan data harian yang dikumpulkan oleh seorang analis penerbangan independen Li Hanming, pemesanan tiket pesawat oleh warga China ke Jepang menurun drastis, dilansir dari VN Express.

Pada 15 November seharusnya ada 1,5 juta tiket penerbangan. Tapi, hanya tersisa 1 juta yang melanjutkan penerbangan dalam dua hari kemudian.

Hanming mencatat, sekitar 500 ribu penerbangan ke Jepang telah dibatalkan oleh pelancong China.

Ia mengatakan kepada AFP, sejauh pengalamannya selama membangun basis data sejak 2023, biasanya pemesanan tiket turun sekitar lima persen dari hari ke hari. Namun, untuk penerbangan China-Jepang setelah kontroversi ini, penurunannya sangat signifikan, yaitu sekitar 33 persen.

"Pasti akan ada lebih banyak pembatalan jika ketegangan meningkat," ujar Hanming.

Analisis Hanming semakin masuk akal karena akhir-akhir ini beberapa maskapai penerbangan terbesar asal China menawarkan pengembalian dana penuh kepada penumpang yang memesan tiket pesawat ke Jepang hingga 31 Desember.

Perusahaan pariwisata China pun ikut bereaksi dengan tidak lagi menerima pemesanan perjalanan Jepang. Ada juga salah satu yang menghapus semua opsi perjalanan ke Jepang dari aplikasinya.

Kendati demikian, masih ada beberapa orang yang berharap penerbangan ke Jepang bisa beroperasi seperti biasa. Mereka meyakini situasi boikot pariwisata Jepang hanya bersifat sementara.

Wisatawan China adalah sumber pengunjung terbesar ke Jepang. Tercatat hampir 7,5 juta pengunjung sejak Januari-September 2025, dengan menghabiskan lebih dari US$1 miliar per bulan pada kuartal ketiga.

(ana/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK