Waspada, Kebiasaan Begadang Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

CNN Indonesia
Senin, 24 Nov 2025 21:00 WIB
Ilustrasi. Sejumlah penelitian melaporkan pola tidur yang tidak teratur dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko diabetes. (Getty Images/iStockphoto/Milan Markovic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kebiasaan begadang alias tidur larut malam mungkin terkesan sepele. Padahal sejumlah penelitian melaporkan bahwa pola tidur yang tidak teratur dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko diabetes.

Ritme sirkadian tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun, memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme. Ketika jam tidur terus bergeser ke larut malam, proses ini dapat terganggu.

Spesialis penyakit dalam dr Dicky Lavenus Tahapary, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM menjelaskan bahwa kualitas, serta durasi tidur merupakan faktor penting dalam pencegahan diabetes. Oleh karena itu, ia kurang menyarankan kebiasaan tidur di atas pukul 9 malam.

"Sekresi hormon melatonin paling tinggi sekitar pukul 10-11 malam. Hormon ini membantu kita tidur dan mendukung proses reparasi tubuh," ujar dr Dicky, Minggu (16/11), dikutip dari Detikhealth.

Ia menambahkan bahwa penelitian membandingkan orang yang tidur lebih awal sekitar pukul 9 malam hingga 4-5 pagi, dengan mereka yang tidur larut sekitar pukul 12 malam hingga 9 pagi menunjukkan perbedaan signifikan.

Hal tersebut menunjukkan ekspresi genetik terkait peradangan, risiko diabetes, dan risiko kanker lebih tinggi pada orang yang sering begadang.

Dikarenakan banyak pekerja tak bisa menghindari sif malam, dr Dicky menilai perlunya kebijakan khusus untuk mengatur pola kerja tersebut.

Selain mengacaukan ritme sirkadian, begadang juga memicu kebiasaan makan berlebih. Saat tubuh tetap terjaga, hormon stres meningkat dan membuat gula darah terganggu.

"Kalau kita terjaga, hormon stresnya tinggi. Ditambah nanti gampang lapar. Pesan makanan malam hari juga mudah, martabak, nasi goreng, mi instan," jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, ia menyarankan agar orang yang terpaksa begadang tetap memastikan durasi tidur cukup, menjaga kualitas tidur, mengatur pola makan, serta berolahraga.

(avd/fef)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK