Walaupun nanas dikenal sebagai buah yang kaya vitamin C dan menyegarkan, tidak semua orang cocok mengonsumsinya. Bagi sebagian kelompok, buah tropis ini justru bisa menimbulkan keluhan kesehatan tertentu.
Nanas kerap dijadikan pilihan camilan sehat karena rasanya manis, segar, dan rendah kalori.
Menukil Livescience, ahli gizi Laura Flores menyebut buah ini juga mengandung vitamin C dan mangan dalam jumlah tinggi, sekaligus menawarkan serat serta enzim bromelain yang mendukung proses pencernaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, nanas juga mengandung tiamin dan vitamin B yang membantu tubuh menghasilkan energi.
Dalam satu porsi sekitar 165 gram (g), nanas mengandung:
• 74 kalori
• 2 miligram (mg) natrium
• 206 mg kalium
• 19,5 g karbohidrat
• 13,7 g gula
Dengan kombinasi nutrisi tersebut, nanas dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, mendukung kesehatan tulang, dan meningkatkan fungsi pencernaan. Namun, manfaat ini tidak berlaku sama untuk semua orang.
Ada beberapa kelompok yang sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi nanas karena berpotensi menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Berikut daftarnya:
Tingginya kandungan gula alami dalam nanas dapat memicu kenaikan gula darah. Karena itu, penderita diabetes harus ekstra hati-hati dan memastikan porsinya tidak berlebihan.
Asam organik dan enzim bromelain pada nanas bisa memperburuk kondisi lambung yang sensitif. Mereka yang sensitif terhadap asam lambung bisa memperparah kondisi lambung setelah mengkonsumsi buah ini.
Bromelain dapat mempengaruhi kinerja beberapa jenis obat, termasuk antibiotik, antikoagulan (pengencer darah), obat penenang, hingga antidepresan.
Interaksi ini berisiko memunculkan efek samping, sehingga konsumsi nanas sebaiknya dibatasi selama menjalani pengobatan.
Sebagian orang mengalami reaksi alergi setelah mengkonsumsi nanas, mulai dari gatal, ruam, hingga pembengkakan pada area mulut. Pada beberapa kasus, nanas juga berkaitan dengan alergi pada orang yang sensitif terhadap lateks.
Mengonsumsi nanas dalam jumlah banyak saat menstruasi dapat membuat pendarahan menjadi lebih deras. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsinya dalam porsi kecil saja selama periode haid.
Menurut Domestic Fits, konsumsi nanas yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah. Bagi penderita hipertensi, perubahan tersebut bisa memicu gejala seperti pusing, cepat haus, hingga sering buang air kecil.
Meski memiliki beragam manfaat, nanas tetap perlu dikonsumsi dengan bijak. Jika Anda merupakan salah satu kelompok di atas, lebih baik membatasi konsumsi agar tidak memicu masalah kesehatan.
(nga/tis)