Mengenal Hutan Hiring Batang Sumi Sumbar, Lokasi Rafflesia Hasseltii

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 16:00 WIB
Tumbuhan Rafflesia Hasseltii ditemukan di hutan hujan Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat. (Pribadi Septian Andriki via detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Temuan Rafflesia Hasseltii beberapa waktu lalu sontak mencuri perhatian. Tumbuhan langka yang nyaris punah ini ditemukan di hutan hujan Hiring Batang Sumi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat (Sumbar).

Pasalnya, Rafflesia tidak mudah tumbuh di sembarang tempat. Jika sampai ia bermekaran di suatu lokasi, artinya tempat tersebut memiliki ekosistem yang baik. Lantas, seperti apa kondisi hutan hujan Hiring Batang Sumi?

Rafflesia Hasseltii ini mekar di tengah hutan yang menerima curah hujan tinggi. Sepanjang tahun, setidaknya Hutan Hiring Batang Somi yang merupakan hutan hujan ini, terpapar curah hujan lebih dari dari 200 cm.

Termasuk hutan nagari, karena dikelola oleh pemerintah desa setempat di Sumatera Barat, masyarakat di sana secara partisipatif memanfaatkan sumber daya hutan dengan lestari.

Cuaca di sana lembab dengan pepohonan yang tinggi menjulang. Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sering melakukan pengelolaan hutan dengan skema Perhutanan Sosial.

Lokasi Rafflesia Hasseltii Ditemukan

Rafflesia Hasseltii ditemukan di kawasan hutan Hiring Batang Sumi, pada 18 November 2025 oleh Tim Konservasionis dan Pemandu Riset Lapang Rafflesia Hasseltii, Septian Andriki.

Penemuan ini juga bersama dengan ilmuwan dari Deputy Director and Head of Science of The University of Oxford Botanic Garden and Arboretum, Dr. Chris Thorogood, serta peneliti BRIN Joko Ridho Witono.

Setelah perjalanan panjang dan penuh tantangan, akhirnya Andriki yang akrab disapa Deki dan tim berhasil menemukan harta karun berharga di tengah hutan hujan yang lebat tersebut. Air matanya langsung terjatuh mengingat usaha untuk mencari keberadaan bunga ini lagi setelah terakhir 13 tahun lalu.

Rafflesia Hasseltii akhirnya ditemukan kembali, meskipun hanya bermekaran sebentar tetapi penemuan tersebut membuktikan bahwa bunga yang rapuh ini cocok dengan ekosistem hutan Hiring Batang Sumi.

Trek Terjal Penuh Tantangan

Hutan di Sumpur Kudus ini memiliki trek yang terjal dan tak ramah bagi pemula. Sumpur Kudus berada di ketinggian 365 mdpl dengan suhu ekstrem, mencapai 22 derajat Celsius. Fakta ini yang membuat hutan Hiring Batang Sumi tak mudah ditaklukkan.

Bahkan ada sebuah desa yang terletak di dataran tinggi di perbukitan dengan lembah curam, yaitu desa Nagari Sumpur Kudus, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat.

Saat Deki masih dalam misi pencariannya, ia perlu menempuh perjalanan selama tiga jam penuh kesulitan di tengah hutan hujan itu, sebelum akhirnya menemukan sang bunga langka.

"Dalam perjalanan kami banyak mengalami kendala, karena treknya lumayan sulit. Kami harus mendaki bukit dengan kemiringan permukaan 90 derajat, menyeberangi tiga sungai. Dan yang membuat kami sempat berdebar itu karena kami harus melintasi air terjun dan permukaan batuannya mudah lepas," cerita Deki, seperti dilansir Detik.

Surga Keanekaragaman Hayati

Kawasan ini juga dikelola menjadi perhutanan sosial, yang mana hak kelola diberikan kepada masyarakat. Termasuk bagian dari 199 kawasan perhutanan di Sumatera Barat dengan luas 271.745 hektar.

Hutan Hiring Batang Sumi adalah rumah bagi aneka ragam flora eksotis khas hutan hujan tropis. Perlu diacungi jempol potensi hasil hutan bukan kayunya dengan keragaman hayati di sana.

Mengingat tempat ini adalah surga keanekaragaman hayati, sejak tahun 2018 masyarakat desa Sumpur Kudus aktif melakukan konservasi untuk menjaga kelestarian hutan. Misalnya dengan mengelola panen rotan dan melakukan pembibitan.

Rumahnya Harimau

Selain baru-baru ini menjadi rumah bagi tumbuhan langka Rafflesia Hasseltii, hutan di Sumpur Kudus ini juga habitat Harimau Sumatera. Bahkan, saat tim peneliti tengah melakukan perjalanan, mereka sempat melintasi wilayah rumah harimau tersebut.

"Rafflesia hasseltii ditemukan di kawasan yang menjadi habitat harimau Sumatera. Jadi selain melakukan pencarian kami juga memperkuat insting, hati-hati kalau berpapasan dengan harimau sumatera," tambah Deki.

(ana/wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK