Wajah Seperti Robot Gara-Gara Botoks, Dokter Jelaskan Ini Penyebabnya
Banyak orang tertarik mencoba botoks karena ingin terlihat lebih segar dan awet muda. Namun disisi lain, kekhawatiran soal hasil yang terlihat kaku, aneh, atau tidak natural juga masih sering muncul.
Menurut Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika Arini Astasari, hasil botoks yang baik justru seharusnya terlihat natural dan bukan seperti wajah yang membeku.
"Sebagai dermatologis, saya sering mendapati pasien yang takut dengan hasil botoks yang kaku atau gagal. Padahal tujuan botoks adalah membuat wajah terlihat segar dan natural," kata Arini saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/11).
Lalu, apa saja penyebab botoks bisa terlihat tidak natural atau bahkan dianggap gagal? Berikut penjelasannya:
1.Dosis yang terlalu berlebihan
Menurut Arini,overdosing adalah penyebab paling umum dari hasil botoks yang tidak natural.
"Terlalu banyak unit botoks akan melumpuhkan otot secara total sehingga menghilangkan ekspresi wajah. Inilah yang menciptakan tampilan datar dan tidak bernyawa," kata dia.
Tujuan botoks seharusnya bukan mematikan ekspresi, tetapi melemahkan otot secukupnya agar kerutan berkurang tanpa menghilangkan dinamika wajah.
2.Teknik dan penempatan suntikan yang tidak tepat
Botoks bukan sekadar menyuntik, ada seni dan presisi di dalamnya.
"Dokter harus memahami betul bagaimana otot wajah bekerja dan bagaimana mereka saling menyeimbangkan. Meleset beberapa milimeter saja bisa menciptakan ekspresi aneh seperti alis 'spock'," kata Arini.
Kesalahan teknik suntik botoks dapat membuat wajah asimetris atau memberikan tampilan tidak natural.
3.Tidak memerhatikan anatomi wajah yang unik
Setiap orang punya struktur tulang, kekuatan otot, dan pola ekspresi yang berbeda.
"Apa yang cocok untuk satu orang belum tentu cocok untuk yang lain. Dokter harus menyesuaikan treatment dengan anatomi masing-masing pasien," jelasnya.
Botoks yang dilakukan tanpa analisis mendalam bisa menghasilkan tampilan yang janggal.
4.Target yang di botoks tidak tepat
Botoks hanya efektif untuk kerutan dinamis, yaitu kerutan yang muncul saat wajah bergerak.
"Jika digunakan untuk kerutan statis atau lipatan seperti nasolabial fold, hasilnya pasti tidak memuaskan," ujar Arini.
Untuk kerutan statis, kombinasi filler, laser, atau treatment lain lebih sesuai.
5.Botoks tidak bekerja sama sekali
Ada kasus ketika botoks dianggap 'gagal' karena tidak memberikan efek apa pun. Penyebabnya bisa meliputi:
• Tubuh membentuk antibodi terhadap protein botoks (meski sangat jarang).
• Dosis terlalu rendah sehingga efeknya minimal.
• Produk palsu atau kedaluwarsa yang tidak memberikan hasil.
Arini menekankan bahwa kunci sukses botoks terletak pada prinsip sederhana.
Lihat Juga : |
"Tujuannya adalah melemahkan otot, bukan melumpuhkannya total. Dengan pendekatan 'less is more', hasilnya akan lebih halus, natural, dan sesuai harapan" tambahnya.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk botoks, pastikan memilih dokter yang tepercaya, melakukan konsultasi mendalam, dan memahami apa yang ingin dicapai.
(avd/tis)