Pembangunan infrastruktur industri baru menjadi motor penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekspansi manufaktur membawa peluang peningkatan daya saing, pembukaan lapangan kerja, dan penguatan rantai produksi lokal. Kehadiran pabrik baru ikut mendukung stabilitas ekonomi jangka panjang, terlebih sektor manufaktur kini menyumbang sekitar 17,5 persen terhadap GDP nasional.
Sejalan, pembangunan Pabrik Deli Indonesia pun menjadi salah satu langkah investasi terbesar di sektor alat tulis dan perlengkapan kantor yang saat ini resmi memasuki tahap konstruksi. Fasilitas ini berlokasi di Kawasan Industri Artha, Karawang, Jawa Barat, dengan luas area sekitar 8,2 hektare dan total luas bangunan mencapai 12 hektare.
Investasi yang digelontorkan diperkirakan mencapai Rp2,25 triliun, menjadi salah satu Pabrik Deli terbesar, dengan Indonesia sebagai pusat produksi manufaktur di tingkat Asia Tenggara.
Dengan konsep fasilitas manufaktur terpadu, pabrik ini menggabungkan fungsi produksi, pergudangan, dan logistik dalam satu kawasan. Sistem ini dirancang untuk memastikan proses produksi berjalan efisien, distribusi lebih cepat, dan daya saing global semakin kuat.
Selain memproduksi alat tulis dan perlengkapan kantor untuk memenuhi permintaan domestik, pabrik ini juga disiapkan sebagai hub ekspor ke berbagai negara Asia Tenggara. Ketika beroperasi penuh, pabrik ini diperkirakan dapat menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja baru bagi tenaga kerja lokal.
"Proyek ini direncanakan selesai pada akhir tahun 2027. Setelah beroperasi penuh, nilai produksi tahunan diperkirakan mencapai Rp2 triliun dan akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," ujar Managing Director of Deli Manufacturing Company, Huang.
Konstruksi dijadwalkan akan dimulai pada kuartal pertama 2026, dengan target penyelesaian dan operasional pada akhir 2027. Sinergi berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah Karawang, Artha Industrial Park, hingga mitra industri menunjukkan dukungan solid terhadap realisasi proyek beserta dampak ekonominya bagi masyarakat.
Standar Global dan Komitmen Berkelanjutan dalam Produksi
Selain kontribusi terhadap industrialisasi, Deli menegaskan bahwa operasi pabrik akan didasarkan pada tiga pilar utama, yaitu kualitas, inovasi, dan keberlanjutan.
Standar kualitas internasional akan diterapkan pada seluruh proses produksi guna memastikan produk yang dihasilkan memenuhi karakteristik keandalan, keamanan, dan mutu global. Hal ini menjadi fondasi dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai basis manufaktur yang kompetitif secara internasional.
Di sisi inovasi, perusahaan menyatakan bahwa investasi pada riset dan teknologi akan menjadi salah satu strategi utama dalam mendukung perkembangan produk. Dengan pendekatan ini, alat tulis dan perlengkapan kantor yang dihasilkan tidak hanya mengikuti standar pasar, tetapi juga relevan dengan perubahan kebutuhan pendidikan dan sektor profesional.
Sementara itu, pilar keberlanjutan diterapkan melalui prinsip green manufacturing, manajemen energi, dan efisiensi sumber daya sebagai bagian dari operasional pabrik. Upaya ini sejalan dengan arah pembangunan industri nasional yang menekankan keberlanjutan, tanggung jawab lingkungan, dan efisiensi rantai pasok.
Dengan penguatan kapasitas produksi serta integrasi rantai pasok global, pabrik ini diharapkan dapat mempercepat proses distribusi dan layanan di seluruh pasar Asia Tenggara.
Kontribusi sosial turut menjadi bagian penting dari pembangunan fasilitas ini, terutama melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Pabrik terbaru ini diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang transfer teknologi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal.
![]() (Arsip Deli Indonesia) |
Hal ini sejalan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk mempersiapkan daya dan peluang kerja.
"Pemprov mulai tahun ini akan menyiapkan 1.000 anak-anak lulusan SMP untuk masuk sekolah menengah kejuruan berbasis industri yang biayanya ditanggung oleh Pemprov. Selain itu, mempersiapkan juga 500 calon diploma 3 teknologi informasi dan politeknik yang dipersiapkan menjadi manajer," ujar Dedi Mulyadi di kesempatan yang sama.
(adv/adv)