Nyeri otot yang disebabkan oleh ketegangan, cedera, atau sindrom nyeri kronis sering kali mendasari nyeri dada.
Rasa sakit biasanya terasa seperti nyeri tajam atau tumpul, berdenyut, atau terkonsentrasi di satu titik.
Nyeri dada kemungkinan besar berhubungan dengan otot jika membaik saat dipijat, memburuk saat seseorang menghirup udara dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyeri dada juga bisa jadi salah satu gejala serangan panik yang menakutkan. Rasa sakit bisa sangat mirip dengan serangan jantung.
Selain nyeri dada, serangan panik juga umumnya memicu tubuh yang gemetar, sulit bernapas, pusing, berkeringat, panas dingin, kesemutan, mual, dan sakit perut.
Serangan ini dapat mereda dengan pernapasan mendalam. Pada beberapa kasus, serangan bisa berlangsung selama lebih dari satu jam.
Nyeri dada akibat masalah paru-paru bisa terasa seperti nyeri tajam, memburuk saat bernapas, dan terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti batuk.
Mastitis mengacu pada infeksi jaringan payudara. Mastitis bisa terasa sangat menyakitkan.
Mastitis ditandai dengan pembengkakan pada payudara, nyeri tajam di dada, dan demam. Mastitis umum terjadi selama menyusui karena penumpukan ASI. Infeksi dapat sembuh dengan sendirinya.
Ilustrasi. Emboli paru, salah satu penyebab sering muncul nyeri di dada. (iStockphoto/magicmine) |
Emboli baru merupakan penyumbatan pembuluh darah yang menuju paru-paru. Emboli terjadi saat gumpalan darah terlepas, yang sering kali ke arah kaki.
Emboli paru dapat menyebabkan nyeri dada hebat dan sesak napas. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang bisa mengancam jiwa. Gejala lainnya meliputi pusing, sakit punggung, keringat berlebih, dan kuku atau bibir kebiruan.
Jenis-jenis peradangan jantung meliputi miokarditis, endokarditis, dan perikarditis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Peradangan pada jantung dapat menyebabkan nyeri dada tajam yang datang dan pergi. Gejala bisa jadi mirip dengan serangan jantung.
Gejalanya bisa meliputi sulit bernapas, demam dan menggigil, serta detak jantung cepat. Sering kali, duduk dan mencondongkan tubuh ke depan dapat mengurangi rasa sakit.
Demikian penyebab sering muncul nyeri di dada. Segera cari bantuan medis jika ada indikasi nyeri dada disebabkan oleh masalah jantung dan paru-paru.
(asr)