4 Penyakit yang Berpotensi Jadi Wabah Usai Banjir dan Longsor
Wabah penyakit kerap muncul setelah banjir dan tanah longsor. Kondisi pascabencana seperti air kotor, sanitasi darurat yang buruk, hingga meningkatnya populasi serangga membuat masyarakat lebih rentan terkena infeksi.
Epidemiolog Dicky Budiman menjelaskan bahwa lingkungan pascabanjir sangat mendukung penularan berbagai penyakit.
"Banjir memperluas paparan manusia terhadap urin atau air kencing tikus. Ini yang meningkatkan risiko wabah leptospirosis," ujarnya, Minggu (6/12), dikutip dari detik.
Berikut empat penyakit yang kerap meningkat setelah banjir dan longsor:
1. Leptospirosis
Leptospirosis menjadi penyakit yang paling sering melonjak usai banjir. Air yang bercampur urin tikus atau hewan reservoir lain memperluas paparan terhadap manusia. Infeksi ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, hingga komplikasi serius jika tak ditangani.
2. Diare
Diare merupakan masalah tahunan pascabanjir di Indonesia. Sumber air bersih yang tercemar, fasilitas sanitasi yang terbatas, serta perilaku buang air sembarangan membuat penularan penyakit fecal-oral meningkat tajam.
"Setiap tahun, peningkatan kasus diare memicu outbreak yang cepat," kata Dicky.
3. Demam Tifoid (Tipes)
Makanan dan minuman yang terkontaminasi air banjir dapat meningkatkan penularan demam tifoid. Daerah terdampak bencana biasanya memiliki dapur umum dan distribusi makanan yang rawan kebersihan sehingga risiko penularan semakin besar.
4. Penyakit akibat nyamuk, DBD dan Malaria
Penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria juga berpotensi meningkat satu bulan setelah bencana. Banyaknya genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Antisipasi agar wabah tidak menyebar
Dicky menegaskan bahwa pencegahan harus disesuaikan dengan jalur penularan. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Penyakit yang ditularkan melalui air (waterborne)
• Penyediaan air bersih yang terjamin.
• Sanitasi darurat harus tertata dan tidak mencemari sumber air.
• Warga diminta tidak buang air sembarangan.
2. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne)
• Makanan harus dicuci dan diolah dengan air bersih.
• Cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah buang air.
• Dapur umum wajib menjaga kebersihan dan penyimpanan makanan.
3. Penyakit yang ditularkan melalui udara (airborne)
• Anak-anak, lansia, dan ibu hamil sebaiknya tidak tinggal di ruang pengungsian yang padat.
• Pastikan tenda memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
• Dapur umum perlu sirkulasi memadai untuk mencegah ISPA.
(nga/tis)