Stroke masih menjadi salah satu pembunuh terbesar di Indonesia. Kemudian banyak penyintas stroke yang hidup dengan kecacatan jangka panjang. Sebaiknya, mulai sekarang waspada akan gejala stroke demi menghindari kecacatan dan kematian.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ratusan ribu orang meninggal akibat stroke. Sementara yang lain mampu bertahan tapi hidup dalam kondisi cacat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stroke itu menyebabkan lebih dari 350 ribu kematian setiap tahun," ujar Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, dalam peluncuran Jakarta Siaga Stroke 2026, Sabtu (6/12), melansir detikHealth.
Dante menegaskan bahwa beban stroke tinggi terlihat tidak hanya terlihat dari jumlah kematian, tetapi juga dari angka kecacatan permanen pada pasien yang selamat.
Meski selamat dari kematian, pasien stroke berisiko mengalami kecacatan permanen. Penanganan cepat pun diperlukan agar pasien benar-benar pulih dari stroke. Penanganan cepat berarti pasien ditangani dalam golden period.
"Golden period hanya 4,5 jam dari mulai gejala sampai ditangani dengan masuknya obat," jelas Dante.
Melihat angka kematian dan risiko cacat permanen, masyarakat perlu mengenali gejala atau tanda awal stroke. Kemenkes RI mengenalkan panduan mengenali gejala stroke dengan istilah 'SeGeRa Ke RS'.
Salah satu ciri utama stroke adalah senyum yang hanya condong ke satu sisi. Kondisi ini sering membuat penderitanya tersedak atau kesulitan untuk minum.
Stroke biasanya menyebabkan kelumpuhan pada satu bagian tubuh. Gerakan tiba-tiba melemah, tubuh lemas, atau sulit bergerak adalah tanda bahaya.
Penderita stroke kerap kesulitan berbicara, mengucapkan kata-kata yang tidak jelas, atau tiba-tiba tidak mengerti ucapan orang lain.
Separuh tubuh terasa kebas atau kesemutan hingga sulit dikendalikan. Sensasi ini merupakan tanda umum dari serangan stroke.
Gangguan penglihatan secara tiba-tiba, seperti rabun atau pandangan buram, dapat menandai awal serangan.
Sakit kepala sangat kuat yang belum pernah dirasakan sebelumnya, disertai tremor, sempoyongan, atau gangguan keseimbangan, juga bisa menjadi gejala stroke.
(nga/els)