Seorang penumpang pesawat yang baru tiba di Bandara Internasional Zhoushuizi di Dalian, Provinsi Liaoning, China, kedapatan membawa liontin yang sangat mengandung radioaktif.
Melansir The Straits Times, menurut keterangan Bea Cukai Dalian, liontin tersebut memicu alarm berbunyi dalam pemeriksaan pabean rutin.
Liontin yang digambarkan oleh pelancong itu sebagai "jimat" ternyata merupakan pemberian dari seorang temannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang mengejutkan, jimat tersebut menunjukkan radiasi sebesar 168,6 mikrosievert (µSv) per jam. Angka ini 1.686 kali di atas tingkat radiasi latar belakang normal.
Sebagai perbandingan, batas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk paparan radiasi pengion publik adalah 1 milisievert (mSv) per tahun, di luar yang diterima seseorang dari radiasi latar belakang alami.
Analisis lebih lanjut mengidentifikasi zat radioaktif dalam liontin tersebut adalah Thorium-232. Thorium-232 adalah bahan yang diklasifikasikan oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai karsinogen Kelompok 1 karena kemampuannya menyebabkan kanker pada manusia.
Bea Cukai Dalian telah menyita barang tersebut dan mengingatkan para pelancong untuk memverifikasi komposisi barang yang dibeli di luar negeri demi menghindari risiko kesehatan dan kerugian finansial.
Barang-barang radioaktif yang melebihi standar keselamatan akan disita dan diserahkan kepada badan khusus atau dikembalikan ke tempat asalnya.
(wiw)